TOTABUAN.CO — Menjadi seorang prajurit TNI memang sudah jadi cita-cita Sersan Dua (Serda) Syabilla Intan sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Dara cantik kelahiran Bogor itu, kini ditugaskan menjaga perdamaian di daerah perbatasan Lebanon dan Israel di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Syabilla yang masih berusia 20 tahun ini adalah 1 dari 19 prajurit wanita yang akan mengharumkan nama Indonesia. Dirinya mengaku sudah siap secara fisik dan mental dalam mengemban misi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu.
“Saya siap melaksanakan tugas negara dalam rangka memelihara perdamaian di Lebanon di bawah bendera UNIFIL. Saya telah menyiapkan diri baik secara fisik dan mental guna menghadapi tugas ini,” ujarnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Rabu (10/12).
Persiapan yang dilakukan menurutnya adalah latihan dan training yang dipusatkan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Sentul, Jawa Barat selama 3 bulan.
Dia akan ditugaskan di bidang kesehatan, untuk merawat warga Lebanon yang menjadi korban konflik kedua negara tersebut.
“Secara fisik kami telah dipersiapkan selama 3 bulan di PMPP Sentul, dan kalau mental saya harus latih kepercayaan diri saya. Di satu sisi saya bangga dengan tugas ini, tapi saya tahu ini menjadi tanggungjawab berat bagi saya membawa nama Indonesia,” ucapnya.
Meski terlahir dari lingkungan keluarga tentara, Ayah yang juga TNI justru tidak setuju jika dirinya mengikuti jejak orangtuanya menjadi prajurit. Namun, karena keinginannya yang kuat, membuat dia nekat menentang sang Ayah.
“Keluarga mendukung saya, khawatir pasti ada apalagi ini tugas pertama saya. Tetapi saya lahir di lingkungan TNI, ayah saya anggota TNI jadi ya ada perasaan bangga,” ucapnya.
“Dulu waktu SMU sering liat TNI wanita, saya sangat tertarik masuk TNI. Ayah saya justru tidak setuju, tapi ini sudah cita-cita saya, mau tidak mau Ayah harus ngasih izin,” lanjutnya.
Syabilla menceritakan, saat ini dirinya baru saja putus dengan kekasihnya yang sudah menjalin kasih hampir satu tahun. Menurutnya, sang pacar tidak bisa lagi menerima dirinya yang akan bertugas ke Lebanon selama satu tahun.
“Baru aja putus, soalnya dia gak suka sama kerjaan saya ini, apalagi selama satu tahun saya di Lebanon. Yah mau gimana lagi ini sudah resiko saya jadi prajurit TNI,” tutupnya.
sumber : merdeka.com