TOTABUAN.CO – Ketika sedang melaju di jalan bebas hambatan, pengguna mobil kerap membuka kaca lebar-lebar, agar angin dapat menggantikan fungsi pendingin di dalam ruangan. Membuka kaca terlalu lebar justru tidak menghemat bahan bakar.
Angin yang seharusnya berada di luar mobil masuk dan menghambat laju kendaraan. Saat berjalan angin seharusnya melewati mobil. Tapi karena kaca dibuka, angin malah jadi masuk. Angin berputar di dalam dan menghambat laju mobil.
Mobil yang melaju dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam, sebaiknya kaca jendela ditutup dan menyalakan pendingin ruangan.
Bersikap agresif saat mengendarai mobil membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Pengemudi agresif memiliki kecenderungan untuk terburu-buru tiba di lokasi yang dituju.
Kalau terburu-buru karena waktu terbatas, kita cenderung menekan gas sedalam mungkin/ semaksimal mungkin. Saat kita terburu, kita juga cenderung menginjak gas-rem, gas-rem. Itu boros bahan bakar.
Solusinya eco driving di mindset. Kalau santai bisa membuka pikiran supaya mobil bisa bekerja lebih efisien. Santai berkendara adalah kunci dari eco driving, cara mengemudi yang dapat menghemat bahan bakar.
sumber: merdeka.com