TOTABUAN.CO–Pendiri Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Ira Soelistyo mengatakan, program BPJS Kesehatan sangat membantu anak-anak penderita kanker mencapai kehidupan yang lebih baik. Terlebih bagi keluarga pra sejahtera yang berada di daerah-daerah terpencil.
“BPJS membuat keluarga di daerah membawa anak mereka berobat ke Jakarta. Karena tak semua rumah sakit di sana mampu menangani anak dengan kanker. Apalagi BPJS membantu dalam hal pengobatan penderita kanker anak yang memakan waktu selama lima bulan hingga dua tahun,” kata Ira saat menerima donasi sebesar Rp 100 juta dari Sushi Tei dan Sushi Kiosk di Kota Kasablanka pada Minggu (13/9/2015) siang.
BPJS, lanjut Ira, membuat orang berani berobat. Dulu mereka tidak mau karena takut akan biaya yang relatif mahal. Guna membantu program pemerintah itu, Ira pun menyediakan rumah singgah di Jakarta dan kota-kota lain yang sudah menerapkan sistem BPJS ini agar pasien kanker anak mendapat tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman.
“Memang, rumah singgah kami tak terlalu mewah. Tapi nyaman untuk ditempati. Di rumah singgah itu pun kami menyediakan fasilitas pendidikan sesuai kurikulum normal di sekolah asal anak-anak tersebut,” kata Ira.
Ira menjelaskan, begitu seorang anak didiagnosa kanker dan harus jalani perawatan di Jakarta, YKAKI langsung mendata anak tersebut dan menghubungi pihak sekolah asal anak untuk memberitahu anak tersebut sakit dan butuh pengobatan yang tidak sebentar. Setelah berkoordinasi, nilai si anak akan dikirim ke sekolah asal untuk didata.
“Kalau pihak sekolah mau ngetes si anak silahkan saja. Karena memang guru-guru yang ada di rumah singgah kami memiliki sertifikat mengajar yang direkrut secara profesional,” kata Ira yang bangga memiliki anak-anak di rumah singgah yang pintar-pintar.
Rumah singgah YKAKI berada di dekat RSCM, RSPAD, RS Harapan Kita, dan RS Fatmawati. Tiap bulan YKAKI mengeluarkan uang sebesar Rp 50 sampai 60 juta untuk biaya operasional rumah singgah di Jakarta. Sedangkan di seluruh Indonesia membutuhkan Rp 120 hingga 130 juta per bulan.
Sumber:liputan6.com