TOTABUAN.CO – Pagi ini masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara dikejutkan dengan gempa berkekuatan 6,2 skala richter. Walaupun tidak berpotensi tsunami, namun guncangan kuat selama beberapa detik dirasakan masyarakat.
“Gempa tidak memicu potensi tsunami namun gempa dirasakan kuat di Halmahera Barat selama 5 detik. Masyarakat di Kota Ternate juga merasakan guncangan cukup kuat selama 3 hingga 5 detik. Bahkan di Kota Manado, masyarakat juga merasakan gempa,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (18/3/2015).
Walaupun guncangan yang terjadi cukup kuat, namun masyarakat tidak merasakan kepanikan. “Tidak ada kepanikan karena masyarakat sudah sering mengalami gempa. Sebagian masyarakat merespon dengan keluar dari rumah,” ungkapnya.
Menurut Sutopo, wilayah gempa tersebut adalah zona rawan tinggi gempa yang terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Eurasia di barat pada lempeng Laut Maluku.
“Adanya subduksi ganda tersebut melahirkan kompresi barat timur dengan laju 4 cm per tahun. Gempa 7,3 SR pernah terjadi di wilayah ini pada 15 November 2014 yang memicu dikeluarkannya peringatan dini tsunami,” kata dia.
“Gempa memang bersifat mendadak dan tak dapat diprediksikan. Yang penting masyarakat selalu waspada, saat terjadi gempa segera keluar dari bangunan dan mencari tempat yang aman. Latihan harus rutin dilakukan agar kita terbiasa merespon dengan benar saat terkena gempa,” imbuh dia.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal.
sumber: detiknews.com