TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Pemerintah Provinsi Sulut rupanya belum mengkaji secara maksimal terkait dengan penempatan lokasi bandar udaran (Bandara) di Desa Lalow Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Dari lokasi yang diminta lima ratus hektar, nampaknya tak tersedia bila dibandingkan dengan kesiapan pemerintah daerah Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) yang menyediakan tiga titik lokasi.
Anggota DPR RI Komisi V yang membidangi masalah pembangunan Bandara Yasti Soeprejo Mokoagow menjelaskan, penetapan lokasi Bandara di Lalow masih memerlukan kajian teknis lagi. Sebab dari beberapa waktu lalu saat mengecek lokasi Bandara di Lalow belum memenuhi syarat, termasuk luas lahan dan ada pegunungan dan perumahan milik rakyat. Sehingga menurutnya, untuk pengajuan itu, Pemprov baiknya merekomendasi dua daerah Bolmong dan Bolsel.
” Baiknya Pemprov merekomendasi Bolsel dan Bolmong. Biar ketika studi kelayakan tim teknis dari Pusat yang akan menentukan,” kata Yasti kepada sejumlah wartawan sabtu (14/12) akhir pekan lalu.
Dia yakin jika apa yang dilakukan oleh Pemprov soal penetapan itu, masih memerlukan kajian lagi. Sehingga, sangat bijak jika Pemprov merekomendasi dua daerah untuk di studi kalayakan. Dari kesiapan lokasi kedua daerah itu sangat siap. Akan tetapi, yang menentukan itu adalah studi kelayakaan. Apakah memenuhi syarat atau tidak. Sayang ketika Pemprov telah merekomendasi Bolmong di 2014 untuk studi kelayakannya sementara tidak memenuhi syarat. Berarti Bolsel akan distudi pada 2015, kalaupun ada pembangunan itu akan dilakukan pada 2016, itukan makan waktu. Lebih baik direkomendasi keduanya.
Dia sendiri mengaku jika sudah menyiapkan dana survey dalam APBN sebesar 750 juta terkait dengan pembiayaan itu. ” Kan dana yang disiapkan ini dana APBN bukan dana dari Pemprov. Sehingga baiknya di rekomendasi saja untuk Bolsel dan Bolmong,” tuturnya.
Secara kasat mata, untuk Bandara perintis paling layak di Bolsel. Karena dilihat dari kesiapan dan lokasi. Sebab Bupati Hi Herson Mayulu pimntar membaca peluang dan langsung bertemu mentri untuk mengajukan pembangunan bandara,” tutur yasti.
Editor Hasdy Fattah