INTERNASIONAL (totabuan.co) – Pejabat PBB mengecam masyarakat internasional yang tidak peduli terhadap situasi di Somalia. Di mana terjadi bencana kelaparan hebat, dan ratusan ribu penduduk mati, akibat bencana kelaparan, Kamis, 2 April 2013.
Bencana kelaparan di Somalia mengakibatakan lebih dari 260.000 orang mati, jauh lebih besar dari perkiraan, dan lebih banyak lagi orang-orang yang menunggu kematian, akibat kelaparan.
Wakil Kepala Organisasi Pangan dan Pertanian PBB di Somalia Rudi Van Aaken menegaskan banyak di antara korban mati anak-anak, dan seharusnya bisa dihindari, apabila dilakukan penanganan dini sebelum bencana kelaparan diumumkan secara resmi.
“Saya pikir pelajaran utama yang kita petik adalah komunitas kemanusiaan harus siap mengambil tindakan awal, memberikan tanggapan awal ketika berbagai survei menyebutkan bahwa bila keadaan dibiarkan maka akan terjadi kelaparan,” kata Rudi Van Aaken kepada BBC, Kamis 02 Mei 2013.
Banyak Faktor
Berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan, puluhan ribu orang meninggal dunia karena komunitas internasional lambat bertindak terhadap tanda-tanda kelaparan pada 2010.
Salah seorang penyusun laporan Dr Francesco Checci mengatakan terdapat banyak faktor yang menyumbang terjadinya kelaparan.
“Sebagian hal yang terjadi dalam masalah kelaparan adalah epidemi nasional campak, kolera. Ada banyak pengungsi dalam negeri dan pengungsi luar negeri, dan Anda tahu persis bahwa kondisi di pengungsian berisiko menimbulkan penyakit-penyakit menular,” katanya.
Pemerintah Inggris sebelumnya memperkirakan sebanyak 50.000 hingga 100.000 orang meninggal dunia dalam krisis pangan antara 2010 hingga 2012. Kelaparan di Somalia menjadi pembunuh utama di negeri yang sekarang masih dilanda konflik. af/hh
(sumber: voa.islam.com)