TOTABUAN.CO BOLMONG—Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengaku, masih banyak petani dan nelayan yang ada di Kabupaten Bolmong yang sering tidak mendapatkan bantuan program pemerintah.
Hal itu disebabkan karena pekerjaan mereka yang terterah di KTP digant sebagai wiraswasta.
“Nah, inilah kendala mengapa bantuan itu tidak diberikan. Setelah dicek di KTP, ternyata pekerjaannya wiraswasta. Bukan sebagai petani atau nelayan,” ucap Yasti disela-sela penyaluran bantuan sosial di Desa Lolan Kecamatan Bolaang Timur Kamis 1 Oktober 2020.
Yasti menjelaskan, wiraswasta itu adalah pekerjaan yang hebat. Berbedah dengan profesi nelayan atau petani.
Dia meminta agar KTP para petani atau nelayan yang ditulis sebagai wiraswasta untuk diganti.
“Kenapa harus malu ditulis petani atau nelayan di KTP. Justri petani atau nelayan itu adalah pekerjaan yang mulia,” ujarnya.
Dalam penyaluran program bantuan petani maupun nelayan itu sangat ketat dan harus diperiksa oleh BPK. Kebanyakan dalam pemeriksaan, pihak dinas terkait kerap mendapat teguran. Pasalnya setelah dicek KTP para penerima, kebanyakan ditulis pekerjaan wiraswasta.
“Nah, itu setelah dicek ada yang dikembalikan. Karena di KTP, pekerjaan mereka bukan petani atau nelayan. Malahan wiraswasta. Padahal mereka benar-benar petani atau nelayan,” bebernya. (*)