TOTABUAN.CO BOLMONG –-Kepala Desa Lolanan Junaidi Pandelaki menuturkan, peristiwa banjir bandang yang menerjang desanya pada Minggu (16/3), sekitar pukul 19.30 wita menghanyutkan sisa potongan kayu gelondongan.
“ Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan tiba-tiba air langsung menerjang rumah warga,” kata Junaidi saat ditemui wartawan ini Senin (17/3) saat membersihkan sisa lumpur di rumahnya.
Bahkan, air bah itu sekejap menyanyutkan tujuh rumah milik warga. 30 rumah rusak berat dan ratusan rusak ringan. Banjir yang terjadi akibat melupanya sungai Maelang dan masuk ke pemukiman tambah Junaidi. Sebanyak dua ratusan lebih kepala keluarga yang tinggal di desa itu, langsung mengungsi. Mereka terbagi dibeberapa titik lokasi yang aman. Seperti Masjid, sekolah, balai desa dan di rumah sanak kelaurga mereka.
“ Banjir juga menghayutkan hewan ternak warga,” tutur Junaidi.
Dari beberapa desa yang terkena banjir bandang seperti Desa Bolangat dan Maelang, paling parah adalah yang terjadi di Lolanan. Sebab, Lolanan tepat berada di lingkar Sungai Maelang. Camat Sangtombolang, Wahyudin Gonibala, mengatakan bantuan sudah mulai masuk. Seperti, makanan siap saji dan beras sebanyak 2 ton.
Peliput Ir Gilalom
Editor Hasdy Fattah