TOTABUAN.co Kotamobagu—Meski polisi masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Ayu Basalama Senin 17 Juni 2013, namun motif dan kronoligis soal perjalanan tragis seorang tukang salon mulai terkuak.
Ghatan Basalama adik kandung Ayu sempat mengatakan, sebelum diketahui Ayu tewas, Ayu sempat menghilang pada minggu malam. Keesokan harinya Senin 17 Juni sekitar pukul 11.00 wita Ayu belum berada di tempat kerjanya di Salon.
“ Saya menduga jika Ayu kembali diculik. Sebab tak biasanya salon tempat kerjanya masih tertutup hingga siang ,”kata Ghatan.
Selain Ghatan, Selvi yang mengaku keluarga Ayu mengatakan hal yang sama. Selvi menerangkan melalui telepon selulernya, jika motif kematian Ayu terkait dugaan kasus tempo hari.
Selvi menerangkan jika sebelumnya Ayu sempat curhat kedia soal kasus penganiyaan waktu lalu. Ayu mengaku sempat didatangi oleh salah satu pejabat dari Boltim Darwis Lasabuda yang meminta damai soal kasus tersebut.Namun, Ayu tetap pada pendiriannya.
“ Memang kata Ayu, dia pernah didatangi oleh Pak Darwis Lasabuda atas perintah bupati Boltim dengan maksud agar kasusnya untuk tidak tilanjutkan. Tapi Ayu tetap bersikeras,”kata Selvi.
Selvi merupakan salah satu kelaurga yang tinggal di Jakarta. Dia mengaku salah satu yang mengurus laporan Ayu saat melakukan laporan di Mabes Polri waktu lalu.
Kasus yang dialami Ayu Basalama manjadi perhatian serius warga Kota Kotamobagu. Sebab Ayu sendiri boleh dibilang dikenal dikalangan masyarakat Kotamobagu dan Bolmong Raya. Sebab kesehariannya sebagai tukang salon dan tukang rias pengantin.
Kematian Ayu memang tragis. Ayu ditemuka tewas di tempat kerjanya di salon tempat usahanya sekitar pukul 13.30 wita. Mulut kaki dan tangannya diikat. Diksekitar Ayu, terlihat bercak darah. Dipastikan bukan hanya dipukul dengan benda tumpul, aka tetapi Ayu juga mengalami kekerasan dengan benda tajam.
Pertama kali kasus yang menimpanya pada maret lalu, dia diculik dan di bawah dari Kotamobagu ke Tutuyan Boltim. Ayu dipukul hingga babak belur. Wajahnya lebam dan sempat muntah darah akibat dipukul beramai-ramai diduga oleh oknum polisi pamong praja usai bertemu dengan Bupati Boltim Sehan Landjar di ruma dinasnya.
Peliput Hasdy Fattah
CITIZEN JOURNALIST : Memberi ruang kepada Anda melaporkan peristiwa disekitar Anda baik kegiatan sosial, kegiatan kelompok, organisasi atau kritik terhadap pelayanan publik Dll. Kirim beritanya (disertai foto objek, atau pengirim), ke email : redaksitotabuan@gmail.com | pengirim disertai alamat dan nomor contal | seluruh isi berita jadi tanggung jawab pengirim.