TOTABUAN.CO, MINSEL— Lebaran Ketupat yang dirayakan warga dibeberapa wilayah di Sulawesi Utara, berbeda dengan Lebaran Ketupat di Desa Sapa, Kecamatan, Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Kamis 15 Agustus 2013.
Selain menyediakan makanan, para tamu juga yang datang berlebaran ketupat disuguhkan dengan berbagai atraksi. Seperti Bambu gila, silat hingga atraksi kebal tubuh dari benda tajam.
Memang lebaran ketupat di Desa Sapa dibuat lain. Selain makanan yang sudah disiapkan di pondok, ada juga makanan yang disiapkan di setiap rumah.
“Atraksi ini memang sudah biasa dilakukan. Ini bukan memamerkan ilmu tapi sedikit tradisi,” kata ketua panitia Narto Monigi.
Selain atraksi kebal, ada juga atraksi bambu gila. Atraksi bambu merupakan tradisi dari Ternate yang sudah merambah hingga ke Desa Sapa. Para pemain juga bukan hanya dari warga, tamu juga di ajak main.
Untuk Lebaran Ketupat, setiap tamu yang datang, sudah disiapkan makanan, baik di pondok hingga di rumah warga. Tamu yang datang langsung dijemput oleh warga dan langsung diarahkan ke tempat makan.
Dari pondok tempat makan yang disiapkan ada sekitar 30 titik. Makanan yang disiapkan juga bermacam-macam hingga makanan tradisional. Tak heran, lebaran Tahun ini banyak warga dari berbagai wilayah bukan hanya dari Minsel, tapi juga Kotamobagu, Bolmong, Boltim, Manado hingga dari Bitung merasa menikmati Lebaran Ketupat di Desa Sapa yang dikenal dengan produk nasi jaha.
PELIPUT: HASDY FATTAH