TOTABUAN.CO, BOLTIM—Para petani cengkeh rupanya tak bisa tidur. Meski hasil panen memberikan keuntungan bagi mereka dengan nilai harga yang menggiurkan, akan tetapi mereka juga disibukan dengan maraknya aksi pencurian buah cengkeh.
Jhon salah seorang petani cengkeh asal Desa Lanud mengakui jika aksi pencurian emas coklet itu marak terjadi dikampungnya. Jhon mengatakan, setia panen selal ada aksi pencurian. Bahkan untuk mengambil hasil buah cengkeh, para pencuri nekad memotong batang cengkeh.
“ Tiap tahun selalu terjadi aksi pencurian. Banyak cengkah yang jadi korban. Untuk mengambil buah cengkeh para pencuri nekad untuk memotong batang cengkeh,” aku orang tua setenga abad itu saat ditemui ditempat penjualan cengkeh di kelurahan Kotobangun senin 12 Agustus 2013.
Dia menambahkan, aksi tersebut sudah beberapa kali dilaporkan kepihak Kepolisian. Namun belum berhasil diungkap para pelaku tersebut.
Meski demikian, dengan panen cengkeh tahun ini, ditambah dengan harga yang mencapai Rp 140 ribu perkilo, kata dia sudah bisa meringkan beban hidupnya. Apalagi sementara membiayi kedua anaknya dibangku kuliah ujarnya.
Peliput : Hasdy Fattah