TOTABUAN.CO — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang kini telah dipegang warga, transaksinya hanya dapat digunakan secara tunai mulai tahun 2015. Artinya, pemegang KJP tak lagi dapat menarik dana secara tunai dengan kartu tersebut.
Menurut Ahok, hal itu untuk mencegah agar dana dari program bantuan yang sejatinya hanya diperuntukkan bagi kebutuhan pendidikan bagi siswa sekolah itu tidak disalahgunakan.
“KJP nanti nggak bisa tarik cash tahun depan. Jadi dia makan ke kantin harus debit, naik bus debit, beli buku debit, beli perlengkapan semua di Jakarta Book Fair,” ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Pasalnya, Mantan Bupati Belitung Timur itu, menilai ada bantuan KJP yang tidak dimanfaatkan baik oleh orang tuannya yang memegang kartu itu.
“Biar emaknya anak itu, nggak pake duitnya buat beli handphone ketika terima uang itu,” tambahnya.
Lanjut Ahok, nantinya siswa hanya bisa menggunakan dana yang disalurkan melalui program KJP dengan metode transaksi elektronik atau non-tunai. Cara ini nantinya dapat ikut membantu terlaksananya konsep ‘Jakarta Less-Cash Society’ yang ingin diwujudkan Pemprov DKI.
Jika hal ini dapat diterapkan, Ahok meyakini nantinya penggunaan dana KJP akan lebih terkontrol dan terjamin dapat digunakan untuk membantu kebutuhan pendidikan.
sumber : suara.com