TOTABUAN.CO — Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan penyakit Skizofrenia atau yang biasa diistilahkan Orang dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) bukan merupakan penyakit kutukan ataupun dosa keturunan. Hal itu disampaikan melalui Sekretariat Jenderal Kementerian Keagamaan, Nur Syam dalam acara peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 dengan tema Living with Schizophrenia di Jakarta.
“Penyakit jiwa bukan kutukan dan bukan juga dosa keturunan,” kata Nur Syam yang membacakan Pidato Menag, di HOTEL Kempinski Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, (10/10/2014) malam.
Dia menyayangkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap rendah para pengidap penyakit tersebut. Seharusnya, lanjut dia, mereka juga berhak hidup berdampingan dengan masyarakat normal lainnya.
“Tapi kita harus membantu dan melindungi (penderita Skizofrenia). Mari kita setop stigma dan diskriminasi bagi mereka yang mengidap gangguan jiwa,” tukas dia.
Dalam acara yang digelar Komunitas Masyarakat Peduli Skizofrenia itu juga ditegaskan dengan adanya penandatanganan deklarasi bersama Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Deklarasi tersebut sebagai permulaan untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODGJ oleh enam perwakilan pemuka agama yang diakui di Indonesia.
sumber : metrotvnews.com