TOTABUAN.CO — Anggota DPR dari Komisi V Yasti Soepredjo Mokoagow meminta agar Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menaikan anggaran program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menjadi 30 juta perunit.
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menilai, anggaran 20 juta rupiah saat ini tidak sesuai dengan harga material dan upah tukang.
“Kalau kita bicara program BSPS, Pak menteri hari ini kalau anggarannya 20 juta per rumah terdiri dari 17.500 juta untuk membeli material dan 2.5 juta untuk upah kerja, ini sudah tidak sesuai lagi,” kata Yasti Soepredjo Mokoagow saat rapat dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Senin 4 November 2024.
Menurutnya, harga 20 juta rupiah bukanlah solusi jangka panjang.
“Saat ini, karena bahan 17. 5 juta sudah termasuk kayu kelas tiga. Sehingga diperkirakan akan mudah rusak. Nilai 20 juta rupiah juga setengah beton tidak juga diplester. Tengahnya triplek yang tipis. Kena hujan panas hujan panas, tidak sampai 3 tahun barang ini sudah rusak Pak. Jadi ini cuman solusi jangka pendek di akhir jabatan Pak Menteri harus bangun lagi,” katanya.
Oleh sebab itu saya mengusulkan agar supaya ini bisa sedikit awet, harganya kita naikkan menjadi 30 juta rupiah.
Dia juga mengusulkan agar program BSPS harus ada pendampingan melibatkan APH. Agar supaya anggaran ini bisa betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat dan bangunannya bisa lebih bertahan lama,” katanya. (*)