TOTABUAN.CO SULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengeluarkan surat edaran bernomor 443.1/19.148/Sekr-Dinkes tentang gerakan serentak penanggulangan penanggulangan demam berdaraha dengue (DB).
Surat tertanggal 9 Januari 2019 itu ditujukan kepada Bupati dan walikota yang ada di 15 kabupaten kota yang ada di Sulut tentang masalah DBD yang akhir-akhir ini terus menunjukan peningkatan.
“Dengan ini disampaikan kepada Saudara Bupati/Walikota agar memberi perhatjan dan dukungan terhadap pencegahan dan pengendalian DBD,” begitu isi surat tersebut.
Di mana terjadi peningkatan kasus DBD pada tahun 2018 di Provinsi Sulut yang masih berlanjut sampai awal tahun 2019.
Gubernur menegaskan, pengasapan (fogging) menggunakan insektisida, hanya mampu membunuh nyamuk dewasa saja dan dapat membahayakan kondisi kesehatan manusia. Oleh karena itu diminta tidak dilakukan secara rutin dan bukan strategi utama dalam pencegahan DBD.
Selain itu pencegahan penyakit DBD bukan melalui fogging, tetapi bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. Seperti menghilangkan jentik nyamuk lebih mudah dan sangat efektif.
“Sehubungan dengan hal tersebut, diinstruksikan kepada Bupati/Walikota untuk mensosialisasikan secara massal dan berkelanjutan langkah-langkah antisipasi, seperti melaksanakan gerakan serentak pencegahan dan pengendalian DBD dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Menguras Menutup Mendaur u/ang (PSN 3M PLUS) secara kontinu setiap minggu di lingkungan rumah, sekolah, kantor, tempat-tempat umum, rumah ibadah dan tempat pemakaman/kuburan.
Di Bolaang Mongondow Raya (BMR), kasus DBD akhir- akhir menjadi persoalan serius.
Di Kota Kotamobagu sendiri berdasarkan data dari Dinas Kesehatan terjadi 12 kasus positif DBD. Begitu pula di Kabupaten Bolaang Moongondow Timur (Boltim) dari 19 Suspek, 8 diantara positif DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi menjelaskan, kasus DBD terjadi peningkatan di awal tahun.
“Jika melihat kasus DBD terjadi trend penigkatan. Pada awal Januari, hanya 4 kasus, saat ini terjadi 8 Kasus positif DBD,” ujar Eko.
Penulis: Hasdy