TOTABUAN.CO MANADO — Aksi musyawarah cabang luar biasa (Muscablub) sejumlah kader partai Hanura Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) dinilai telah merusak citra partai. Hal itu dikatakan Sekretaris Hanura Sulut Selfi Pondaag. Dia apa yang dilakukan para kader bukan menyelesaikan persoalan, malah hanya merusak nama partai.
“Ini bertolak belakangan dengan ADRT partai. Bahkan telah melanggar peraturan organisasi (PO),”kata Selfi saat dihubungi dan diminta tanggapan.
Selaku posisi sekretaris parai tinggkat I dia sendiri tidak mengetahui soal Muscablub. Padahal agenda Muscablub setidaknya diketahui pengurus partai yang ada ditingkat provinsi tapi ditingkat pusat.
“Muscablub itu tidak sembarangan dilakukan. Itu Harus diketahui pihak DPP. Kalau tidak ada rekomendasi dari DPP, itu namanya pembangkangan bahkan melecehkan amanat partai,” ujar dia.
Di PO itu sangat jelas tertuang kata Selfi. PO dengan nomor A/203/DPP-Hanura/XI/2014 tentang petunjuk organaisi tetang reposisi kepenrurusan dan Mucablub. PO itu .ditujukan ke DPD dan DPC yang isinya, setiap pergantian ketua dan sekretaris harus persetujuan DPP. DPD dan DPC tidak diperkenanakn untuk melaksanakan Muscablub untuk mengantikan ketua dan sekretaris DPC tanpa adanya persetujuan DPP. Pergntian ketua DPC, dapat diajukan untuk memperoleh persetujuan DPP apabila terjadi salah satu dari tiga kondisi sebagai berikut yakni ketua DPC berhalangan tetap atau meninggal dunia, atau mengundurkan diri, atau terkena sangsi organisi sesuai ADRT.
“Apakah Muscablub, itu ada persetujuan dari DPP ? Ini yang harus diingat. Bahwa mekanisme pergantian ketua dan sekretaris tidak semudah itu. Ini sudah melangkahi aturan main di partai. Jadi kalau tidak ada dasar dari DPP, otomati Chandra masih menjabat ketua DPC,” tegas dia.
Kader Hanura Kotamobagu Agus Supriyanta mengaku menyesalkan dengan peristiwa itu. Meski tak ingin ikut campur soal persoalan di internal partai di Boltim, akan tetapi menurutnya langkah yang diambil para kader sudah bertolak belakang dengan peraturan organisasi.
“Aturan partai tidak semudah itu. Saya selaku kader merasa terpanggil untuk meluruskan apa yang terjadi diinternal partai. Ini sudah menciderai amanat partai,” kata Agus.
Dia sendiri menyarankan, agar Ketua DPC Hanura Boltim untuk segera mencari solusi. Agar persoalan yang terjadi diinternal partai tidak berkepanjangan. (Has)