TOTABUAN.CO MANADO — Peluang kerja di luar negeri terus menjadi sasaran bagi para pencari kerja yamg ada di Sulawesi Utara (Sulut). Tidak terkecuali mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan Indonesia Manado.
Sosialisasi peluang kerja di luar negeri itu, Kepala BP2MI Sulut Hendra Makalalag diundang dan didaulat sebagai pembicara bertempat di Wisma Lorenzo Lotta, Pineleng Kabupaten Minahasa.
Sosialisasi yang bertajuk Nursing Solidarity, dihadirinrarusan mahasiswa.
Kepala BP2MI Sulut Hendra Makalalag menyampaikan terkait peluang kerja di luar negeri pada sektor kesehatan.
Menurut Hendra, peluang kerja di luar negeri pada sektor kesehatan terutama pada jabatan perawat sangat besar dan menjanjikan. Seperti kata Hemdra menjadi perawat di Jerman atau Jepang dengan Skema penempatan G to G atau Government to Government.
Menjadi perawat di Jerman dengan program SSW atau Speccified Skill Worker, bahkan ada juga permintaan perawat di Taiwan dengan skema P to P atau Private to Private.
Pada pemaparan tersebut, Hendra menyampaikan terkait potensi dan keuntungan bagi perawat yang bekerja ke luar negeri.
“Sulawesi Utara memiliki potensi yang besar untuk memenuhi permintaan negara penempatan pada jabatan perawat karena kultur budaya dan keuletan perawat asal Sulut yang sangat disukai oleh negara penempatan,” kata Hendra.
Hendra memaparkan, tenaga lerja di sektor perawat sangat menjanjikan karena penghasilan yang ditawarkan sampai menyentuh angka puluhan juta rupiah per bulannya.
Namun meski peluang terbuka lebar, Hendra mengimbau agar tidak bekerja ke luar negeri dengan cara unprosedural.
“Bekerja di luar negeri adalah suatu jalan keluar bagi pengentasan pengangguran dan perbaikan ekonomi keluarga namun tentunya harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya terjamin oleh negara baik dari sisi pelindungan secara hukum, ekonomi maupun sosial,” katanya.
Menutup kuliah umum, Hendra menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam pencegahan penempatan illegal Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri.
“Kami memberikan apresiasi kepada Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan Indonesia Manado yang sudah memberikan kesempatan kepada Balai BP2MI Sulawesi Utara untuk menjadi pembicara dan tentunya melalui kegiatan ini. Kami berharap peran serta masyarakat khususnya lingkungan akademisi Universitas Pembangunan Indonesia Manado agar dapat bersama-sama menjadi sarana informasi terkait penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia kepada masyarakat luas sehingga dapat mencegah penempatan Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri secara unprosedural.
“Salam hormat dari Kepala BP2MI, Bapak Benny Rhamdani, atas fasilitasi yang sudah diberikan oleh Universitas Pembangunan Indonesia Manado”, tutupnya.(*)