TOTABUAN.CO MANADO — Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulut dan Gorontalo (SulutGo) Hendra Makalalag bertemu Gubernur Sulut Olly Dondokambey Jumat 20 Mei 2022.
Saat beraudiens di ruang kerja Gubernur, Hendra memaparkan soal peluang kerja ke luar negeri.
Di hadapan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Hendra memaparkan soal peluang kerja ke luar negeri. Seperti Jepang sebagai perawat Lansia melalui program Government to Government (G to G) dan Specified Skilled Worker (SSW). Selain di Jepang, Hendra juga menyampaikan soal peluang kerja ke Korea Selatan, Jerman, Inggris, Rumania, Polandia, Yordania, serta beberapa negara lain di Timur Tengah.
Menurutnya, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah mencanangkan tahun 2022 sebagai tahun penempatan bagi pekerja migran Indonesia.
“Fokus BP2MI adalah penempatan pada pengguna berbadan hukum atau sektor formal sehingga peluang kerja yang kami tingkatkan adalah peluang kerja di negara-negara Asia Timur, Eropa dan Timur Tengah yang banyak menawarkan lowongan pekerjaan pada sektor formal ” kata Hendra.
Peluang kerja di luar negeri dengan gaji yang ditawarkan oleh pengguna di sektor formal cukup fantastis untuk standar gaji orang Indonesia. Hendra mencontohkan, Jepang dan Korea, gaji yang ditawarkan mulai dari 20 jutaan perbulan. Sedangkan Inggris dan Jerman menawarkan gaji mulai dari angka 30 jutaan hingga menyentuh angka 40 juta setiap bulannya.
Namun kendati begitu, Hendra menyampaikan kendala yang masih ditemui calon pekerja migran yaitu dari segi bahasa dan skill.
“Setiap lowongan pekerjaan yang ada mensyaratkan setiap pekerja migran Indonesia wajib memiliki kemampuan bahasa negara yang dituju dan skill sesuai dengan jabatan yang dilamar. Nah disini kendalanya karena biaya pelatihan bahasa dan skill terbilang cukup besar sehingga sulit untuk dipenuhi oleh calon pekerja migran” kata Hendra.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyambut baik dan berkomitmen untuk mendukung BP2MI dalam hal penempatan dan pelindungan para pekerja Migran, khususnya yang berasal dari Sulawesi Utara.
“Peluang kerja ke luar negeri yang dipaparkan oleh Kepala UPT BP2MI SulutGo harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah karena dapat membantu pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran dan menyejahterakan ekonomi keluarga PMI dan juga daerah,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Olly juga menambahkan terkait pelatihan bagi calon pekerja migran asal Sulawesi Utara, pihaknya akan meminta Dinas Tenaga Kerja Provinsi untuk memaksimalkan balai latihan kerja milik Provinsi untuk dapat digunakan sebagai balai pelatihan bahasa dan skill bagi calon pekerja migran asal Sulut.
“Untuk melaksanakan amanat UU, balai latihan kerja milik Provinsi dapat digunakan untuk pelatihan bahasa dan skill calon pekerja migran asal Sulut. Dan sudah ada anggaran pendidikan yang nantinya bisa dialokasikan untuk putra daerah Sulut yang ingin kerja ke luar negeri. Jadinya tidak usah pusing memikirkan biaya pelatihan. Teknisnya nanti tinggal didiskusikan dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi” tandasnya. (*)