TOTABUAN.CO POLITIK – Elektabilitas Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) masih diperhitungkan di perpolitikan Sulawesi Utara (Sulut).
Baru-baru ini, Fisip Unsrat Manado program studi ilmu politik mengumumkan hasil survei mereka terkait elektabilitas calon gubernur Sulut untuk 2024 mendatang.
Dari 10 nama yang disurvei, salah satu nama mantan Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow berada di peringkat ketiga tertinggi dengan raihan 11,3 %.
Yasti Soepredjo Mokoagow berada di posisi ketiga setelah Bupati Kepulauan Talaud Elly Lasut dengan 34% kemudian disusul Wakil Gubernur Sulut Steven Kandou 15,6%.
Yasti mengaku kaget dengan hasil survei yang dipublikasikan di salah satu surat kabar Sulut. Ia tak menyangka jika dirinya masuk dalam bursa Cagub Sulut dan berada di posisi ketiga.
“Padahal saya berniat akan maju ke DPR RI,” katanya.
Kendati begitu, Yasti mengaku tidak tertarik maju di Pilkada Sulut. Karena sejak awal sudah berniat kembali maju ke DPR RI. Bahkan Ia mengaku sudah mendaftar sebagai bakal caleg di PDI Perjuangan.
“Saya tidak tertarik maju di Pilkada Sulut. Niat saya akan maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Sulut,” ungkap YSM.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu pengamat politik Sulut sekaligus Dosen Kepemiluan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Unsrat Manado Ferry Daud Liando, mengatakan, keinginan PDI Perjuangan Sulut agar Yasti Soepredjo Mokoagow berada di line up sangat beralasan. Sebab, sosok Yasti masih potensial untuk kembali duduk sebagai anggota DPR RI.
Menurutnya, rencana untuk merekrut mantan Ketua Komisi V DPR RI ini, karena PDI Perjuangan berusaha mendominasi perolehan kursi perwakilan Sulut ke Senayan.
“Dengan memilih Ibu Yasti, maka peluang PDI Perjuangan akan diuntungkan,” kata Ferry Daud Liando.
Selain masih memiliki elektabilitas yang mumpuni karena popularitasnya, Yasti Soepredjo Mokoagow juga representasi tiga hal. Yakni representasi etnik Bolmong, representasi perempuan dan representasi muslim.
“Jadi tidak sulit bagi Yasti untuk mendapatkan kursi itu. Pengalaman selama ini, kontribusi kepala daerah dalam memenangkan calon yang didukung sangat efektif dan berpengaruh besar,” katanya. (*)