TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Kader PDI Perjuangan yang juga anggota DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow mulai diterjang gosip. Betapa tidak, potongan video yang menyebutkan angka dua kemudian dibagikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kendati begitu, Yasti Soepredjo Mokoagow menanggapi secara santai.
“Saya perlu menjelaskan bahwa video tersebut adalah video lama. Waktu itu saya menghadiri salah satu pesat di Desa Kopandakan Dua pada saat menjelang pemilihan legislatif tahun 2024,” kata Yasti menjelaskan.
Video dengan durasi 25 detik itu, tampak Yasti Soepredjo Mokoagow selesai diundang membawakan lagu yang didampingi seorang mc. Dalam video tersebut, Yasti mengatakan angka dua karena pada saat itu, Yasti memang ada di nomor urut dua sebagai caleg DPR RI dari PDIP.
“Ada dua kemungkinan terkait beredarnya video ini. Pertama ada kelompok calon yang ingin memanfaatkan nama saya dan posisi saya oleh salah satu atau dua pasangan calon.
Dan yang kedua, ada kelompok yang memang selama ini tidak senang kepada saya untuk berbakti melalui PDIP,” katanya.
Kelompok ini sejak dulu, selalu melemahkan posisi saya dengan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.
Terkait dengan Pilkada, Bupati Bolmong 2017-2022 ini menegaskan, sejak ada penetapan pasangan calon, sampai hari ini saya baru berkampanye di Kotamobagu untuk pasangan Nayodo Koerniawan-Sri Tanti Angkara) NK-STA) dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Steven Kandouw dan Alfrets Denny Tuejeh.
“Khusus SK-DT tim dan jejaring saya sejak pendaftaran calon lalu, sudah tiga ribu orang jejaring saya mulai bergerak untuk pemenangan SK-DT di BMR. In sya Allah sambil menunggu jadwal, saya dan SK-DT akan turun ke desa desa di BMR untuk menemui warga BMR,” ucapnya.
.”Jadi yang meragukan komitmen saya di PDI Perjuangan, adalah orang – orang yang tidak mengenal saya secara dekat. Bahkan mungkin orang atau kelompok yang memang tidak menyenangi saya. Sehingga segala cara dipakai untuk menjatuhkan saya. Yakin dan percayalah, 1000 persen saya Tegak lurus dengan keputusan partai dan siap untuk memenangkan calon kepala daerah di Sulut,” tuturya.
Yasti mengatakan,,bahwa video tersebut memang sengaja dipotong dan disebarkan untuk menjatuhkan demi untuk melemahkan dirinya. Atau sengaja disebarkan untuk menguntungkan salah satu pasangan calon. (*)