TOTABUAN.CO-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya makin mesra dengan incumben di Pilgub DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok bahkan menyatakan berminat kembali berduet dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat dalam kontestasi Pilgub 2017 mendatang.
Bukan tidak mungkin Ahok akan diusung oleh PDIP. Sejarah menyebutkan, pada Pilgub DKI 2017, Ahok ditunjuk sebagai wakil gubernur DKI mendampingi Jokowi yang diusung oleh koalisi ramping PDIP dan Gerindra.
Ahok kemudian jadi nomor satu di DKI setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden dalam Pilpres 2014. Tak selang lama, Ahok kemudian berkonflik dengan partainya Gerindra. Dia memutuskan untuk keluar dari partai besutan Prabowo Subianto dan memilih independen memimpin Jakarta.
Kedekatan Ahok kian terlihat dengan PDIP. Tidak jarang, Ahok bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya untuk sekedar jamuan makan saja. Hal ini semakin intens pasca Ahok mundur dari Gerindra. Diketahui, Gerindra dan PDIP pecah kongsi pasca Pilpres 2014.
Jelang Pilgub DKI, muncul relawan ‘Teman Ahok’ yang mendukung penuh mantan Bupati Belitung Timur itu untuk maju kembali di Pilgub DKI. Mereka berusaha mengumpulkan KTP warga DKI untuk bisa membawa Ahok bertarung di Pilgub.
Sebab, aturan KPU mengatakan, calon independen baru bisa mencalonkan diri jika memiliki dukungan 7,5 persen dari jumlah pemilih. Paling tidak, Ahok harus mengumpulkan dukungan KTP warga DKI sedikitnya 500 ribu lebih dari jumlah total daftar pemilih DKI sebanyak 700 ribu lebih.
Kerja relawan ini untuk mencalonkan Ahok bisa dibilang fantastis. Jelas saja, Pilgub DKI masih satu tahun lagi, Teman Ahok sudah berhasil mengumpulkan dukungan capai 724.681 KTP warga DKI per tanggal 21 Februari lalu.
Capaian ini tentu sudah jauh melebihi batas minimal seorang calon independen untuk mencalonkan diri di Pilgub DKI. Ahok dipastikan bisa jadi calon independen dalam Pilgub DKI 2017 nanti.
Namun, godaan dari hasil jerih payah Teman Ahok kumpulkan KTP dukungan datang dari PDIP.
sumber:merdeka.com