TOTABUAN.CO – Dalam sidang paripurna anggota DPR dan DPD terpilih periode 2014-2019, terjadi kericuhan. Kerucuhan bermula saat sebagian mikrofon anggota dewan tidak bisa dipergunakan.
Seorang anggota dewan kemudian mendatangi pimpinan sidang sementara Popong Otje Djundjunan dan Ade Rezki Pratama. Anggota dewan tersebut kemudian memijat bahu Ceu Popong, sambil menyampaikan aspirasinya.
Tak lama kemudian, anggota dewan satu persatu naik ke atas meja pimpinan. “Saya peringatkan ada aturan, kalau peserta rapat itu, kalau peserta rapat itu… ini tidak boleh ke sini,” kata Ceu Popong dalam sidang tersebut, Rabu (1/10/2014).
Para anggota dewan kemudian menyampaikan beberapa pendapatnya melalui sebagian mikrofon yang bisa digunakan. “Rapat diskors dulu pimpinan dilanjutkan besok. Tidak kondusif lagi, tolong ketuk palunya,” imbuh salah satu anggota dewan dengan menggunakan mik.
Popong Otje Djundjunan dan Ade Rezki Pratama ‘dikepung’ para anggota dewan yang baru dilantik kemudian kehilangan palunya. “Mana palunya ini, enggak ada palunya mana?” ucapnya.
Tak lama kemudian, Ceu Popong menemukan kembali palunya dan menskors sidang tersebut. Lantaran situasi yang kian memanas, akhirnya pihak pamdal DPR melakukan evakuasi terhadap Ceu Popong dan Ade Rizki.
sumber: metrotvnews.com