TOTABUAN.CO – Penyelesaian konflik yang melibatkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih akhirnya mencapai titik temu. Kedua kubu sepakat, masalah dualisme di parlemen akan diselesaikan dengan memberikan 16 kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) kepada KIH.
Hal itu disepakati dalam pertemuan akhir antara pimpinan DPR RI yakni Setya Novanto, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, Fadli Zon, Fahri Hamzah, dengan perwakilan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) Pramono Anung dan Olly Dondokambey serta perwakilan Koalisi Merah Putih (KMP) Idrus Marham.
“Hari ini telah dilakukan kesepakatan antara 2 kelompok, KIH dan KMP. KIH yang jelas akan dapat lebih dari 16 AKD,” jelas Pramono Anung usai pertemuan di ruang kerja Ketua DPR RI, Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Ia menjelaskan, ada 3 poin yang dibahas dalam pertemuan dengan pimpinan Dewan. Pertama, baik KIH maupun KMP akan memiliki perwakilan dalam seluruh Alat Kelengkapan Dewan. Kedua, akan ada perubahan tatib dan akan selesai sebelum 5 Desember atau masa reses. Ketiga, bila semua sudah terselesaikan maka sudah tidak ada lagi persoalan di DPR yang perlu diselesaikan.
Dengan kesepakatan ini, lanjut Pramono, parlemen akhirnya bisa konsentrasi bekerja sebagai mitra pemerintah dan menuntaskan tugas-tugas yang belum selesai.
“Saya sekarang mau ketemu temen-temen KIH. Lebih dari 25 persen (kursi pimpinan AKD). Kita gampang terpuaskan,” jelas Pramono.
sumber: liputan6.com