TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Penonaktifan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Amanat Nasional (PAN) Kotamobagu Begie Gobel oleh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulut mendapat tanggapan dari salah satu pemerhati politik di Kotamobagu Ahmad Ishak.
Dia menilai penonaktifan kader mudah PAN itu sangat tergesa-gesa dilakukan pengurus di DPW. Apalagi kalau penonaktifan Begie atas dasar usulan yang tidak kuat.
“Yang pasti saya prihatin. Apalagi Begie kader mudah yang potensi. Kalau cuma usulan dari pengurus di tingkat kecamatan, saya rasa tidak ada dasar yang kuat. Karena ukuran Begie sudah terukur. Selain berjuang di Pilwako hingga membawa pasangan Tatong Bara-Jainudin Damopolii ke kursi walikota dan wakil walikota, dia juga menunjukan kemampuannya meraih suara terbanyak kedua di Dapil Kotamobagu Barat di Pemilu legislatif ,” kata Ahmad.
Lepas dia teman dan sahabat saya kata Ahmad, namun penilaian ini dilakukan secara objektivitas. Apaterlebih menjelang pelaksaan bimbingan teknik (Bimtek) serta pelaksanaan fit and proper test empat kader PAN Kotamobagu menjelang penentuan pimpinan DPRD.
“ Apaterlebih dipenghujung penentuan pimpinan DPRD, tiba-tiba ketua DPD di nonaktifkan,” tambah dia.
Begie Gobel sendiri mengaku sudah dinonaktifkan dari kursi pimpinan DPD II PAN Kotamobagu sejak Selasa (19/8/2014). Dia digantikan oleh Wakil Ketua DPW PAN Sulut Wijaya Patonti. Namun dia sangat menghargai dari keputusan yang diambil pihak DPW. ” Selaku kader tentu menerima apa yang diputuskan partai. Untuk alasannya tanya saja ke pihak DPW,” kata Begie. (Has)