TOTABUAN.CO SULUT — Era digital saat ini, transformasi teknologi telah melanda berbagai aspek kehidupan, termasuk desa-desa yang dahulu terisolasi dari gelombang digital. Tidak dapat dipungkiri lagi, hampir setiap hari kita berhadapan dengan yang namanya “digital”. Salah satu bentuk nyata adalah penggunaan smartphone dan internet yang pastinya sudah tidak terlepas di berbagai aktivitas kehidupan kita sehari-hari.
Program pengembangan desa digital ini, salah satu yang masuk visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw – Alfrets Denny Tuejeh (SK ADT).
Di era ini, digital bukan hanya sekadar gaya hidup, tetapi juga solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di berbagai lini kehidupan khususnya di desa.
Di beberapa pertemuan, calon Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan, desa digital bukan sekadar desa yang memiliki akses internet, tetapi juga desa yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
Desa digital mengintegrasikan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, menciptakan ekosistem yang inovatif dan inklusif.
Wakil Gubuernur Sulut dua periode ini mengatakan, pengembamgan desa digital salah satu program prioritas, bersama calin wakil gubernur Alfrets Denny Tuejeh untuk Sulut 2025-2030.
“Desa Digital akan mempermudah akses informasi dan meningkatkan wawasan masyarakat. Selain itu mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan publik serta meningkatkan efisiensi di sektor pertanian pintar (Smart Farming), desa Wlwisata, dan sebagainya,” kata Calon Gubernur Sulut Steven Kandouw.
Pengembangan desa digital, salah satu program prioritas Paslon nomor urut 3 SK ADTN yang diusung PDI Perjuangan ini. Mencakup peningkatan keterampilan digital masyarakat, penguatan ekonomi lokal, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. (*)