TOTABUAN.CO BOLMONG—Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya menjadi partai yang hangat dibiacarakan di dua daerah di Sulut yang akan melaksanakan PIlkada pada Februari 2017 mendatang. Selain karena faktor partai penguasa, PDIP tak lepas dari campur tangan tokoh sentral partai berlambang moncong putih yakni Olly Dondokambey.
Namun pengamat politik Bolaang Mongondow Raya (BMR) Muhamad Jabir mengatakan, para kandidat yang akan maju di Pilkada tak harus kuatir soal figur yang akan diusung PDIP. Jabir justru mendorong semua pihak untuk berani berkompetisi dari unsur manapun.
“Jadi tak perlu kuatir sebab PDIP akan hadapi persoalan besar,” kata Jabir Jumat (5/8/2016).
Meski diketahui bahwa PDIP aman dalam persyaratan pencalonan kata Jabir, namun partai besutan Megawati Soekarno Putri ini akan hadapi persoalan saat akan menetapkan siapa bakal calon bupati nanti.
“PDIP ekstra hati-hati dalam menentukan pasangan yang akan diusung dalam pilkada nanti. Itulah persoalannya,” tutur Direktur Lintas Search ini.
Selain itu lanjutnya, secara personal kemampuan masing-masing bakal calon di Bolmong layak untuk bersaing. Persoalan yang dihadapi partai selain PDIP yaitu menentukan koalisi yang akan dipasangkan menjadi pasangan dalam pilkada nanti.
“Selama formulanya tepat maka pertarungan panas akan terjadi di Bolmong,” ujar Jabir.
Dikabarkan pula selain PDIP, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar juga sementara menyusun strategi untuk mengusung siapa bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang akan diusung di Pilkada nanti. Selain ada nama Salihi Mokodongan yang juga merupakan mantan Bupati, nama Djelantik Mokodompit, Sukron Mamonto dan Limi Mokodompit serta Farida Mooduto.
Hasdy Fattah