TOTABUAN.CO — Persaingan antar-kandidat ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) jelang kongres di Bali, 28 Februari 2015, kian sengit, diwarnai saling klaim antara kubu Hatta Rajasa maupun penantangnya Zulkifli Hasan.
Setelah sebelumnya kubu Zulkifli mengklaim telah mengantongi suara DPD dan DPW PAN, kini giliran kubu Hatta yang melemparkan wacana tentang target politik.
Sebagaimana diungkapkan Tjatur Sapto Edi, Ketua Fraksi PAN, sekaligus motor Tim Sukses Hatta, pihaknya sangat yakin dengan target kenaikan suara PAN pada Pemilu 2019.
“Kami menargetkan 15 juta suara di 2019. Ini bukan mimpi siang bolong, karena pada 2014 saja Pak Hatta berhasil menaikkan suara PAN hingga 53 persen dibanding pemilu 2009, menjadi 9,5 juta suara, sekaligus tertinggi sepanjang sejarah partai,” ujar Tjatur di Jakarta, Rabu (18/2).
Pada pemilu 2014 lalu, konsentrasi Hatta sebagai Ketua Umum masih terpecah karena harus mengurus negara lantaran dipercaya sebagai menteri koordinator perekonomian. Nyatanya PAN tetap bisa mendapat hasil gemilang. Karenanya, lanjut Tjatur, dengan posisi Hatta yang bakal fokus mengurus PAN karena tak sedang menjabat, maka diyakini PAN akan mampu memanen suara pada pemilu mendatang.
“Dengan Bang Hatta fokus 100 persen untuk PAN, target 15 juta suara itu bukan mustahil,” tandas Tjatur.
Apalagi, di lanjutnya, Hatta sudah memiliki modal yang cukup, yaitu 67 juta pemilih Prabowo-Hatta di Pilpres 2014.
“Itu sepertiga atau setengahnya bisa dipastikan menyukai atau mendukung Pak Hatta. Kalau angka tersebut bisa dijaga, ini modal penting bagi PAN di 2019,” kata dia.
Satu lagi keuntungannya adalah bahwa pada pemilu mendatang ada perubahan sistem pemilu, dimana Pileg dan Pilpres dilaksanakan bersamaan. Dengan adanya penguatan sistem proporsional tertutup, maka dibutuhkan sosok ketua umum partai yang harus memiliki popularitas tinggi. “Itu sudah dimiliki Bang Hatta,” pungkas Tjatur.
sumber : beritasatu.com