TOTABUAN.CO – Pasca pilpres 2014 suhu politik nasional belum juga mereda. Belakangan, RUU Pilkada menuai perdebatan dan polemik dari masing-masing parpol. Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo–Hatta menginginkan agar kepala daerah dipilih melalui DPRD. Namun partai koalisi Jokowi–JK tetap menginginkan pilkada dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Perang komentar pun kerap terjadi antara mereka. Beberapa waktu lalu, pernyataan Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa soal RUU Pilkada menimbulkan polemik baru.
Pasalnya, anak buah Prabowo Subianto itu menuding Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sombong. Menurutnya, kesombongan Megawati yang membuat Koalisi Merah Putih menjadi kompak, salah satunya soal RUU Pilkada. Dia juga menyebut PDIP inkonsistensi. Sebab, dulu menolak sekarang justru meminta Demokrat untuk bergabung di koalisi Jokowi-JK karena sudah terpojok tak mendapat kawan koalisi.
“Koalisi Merah Putih kuat karena keangkuhan Megawati. Keangkuhan Megawati selama 10 tahun. Sikap itu malah membuat Koalisi Merah Putih kuat,” kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/9).
Pernyataan Desmond tersebut langsung menuai reaksi dari para elite PDIP. Mereka tak terima ketua umumnya disebut sombong. Berikut seperti dirangkum merdeka.com
Sumber: merdeka.com