TOTABUAN.CO — Amran Sulaiman sudah dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (27/10). Tak ada yang menyangka sebelumnya, jika Amran akan masuk kabinet kerja Jokowi-JK. Dalam kesehariannya, lulusan pendidikan di Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 ini merupakan seorang praktisi, pemikir, wirausahawan muda, dan sosok petani muda yang berhasil.
Usai pengambilan sumpah di Istana Negara, Jakarta, Amran langsung tancap gas. Sesuai tagline Jokowi yakni kerja, kerja, kerja, Direktur dan Founder Tiran Group ini langsung menyiapkan program di sektor pertanian.
Sebagai orang yang ahli dibidang pertanian, Amran mengaku fokus kerjanya kedepan adalah terkait kedaulatan pangan nasional. Ada beberapa bahan makanan yang harus menjadi perhatian pemerintah.
“Kita akan fokus kedaulatan pangan, khususnya memberdayakan bahan pokok seperti jagung, padi, ubi, dan kedelai,” kata Amran usai menggelar rapat kabinet perdana.
Amran juga tak ingin muluk-muluk soal program kerjanya di sektor pertanian. Menurut dia, program pertanian yang dinilai pro rakyat sebelumnya akan dilanjutkan dan dipertahankan.
“Tak ada istilah program 100 hari kerja. Setelah pelantikan kita akan melakukan persiapan di kementerian, dan lanjut bekerja,” ujarnya.
Amran juga menepis jika penunjukan dirinya sebagai menteri karena saat Pilpres sebagai Koordinator Tim Sahabat Rakyat Jokowi untuk Kawasan Indonesia Timur. Penerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2007 itu mengaku kedekatannya dengan presiden Jokowi sama seperti orang pada umumnya.
“Ada banyak tim sukses, dan mereka juga dekat seperti saya, dan saya diberikan amanah untuk menjadi menteri. Bisa dibilang ini takdir saya. Saya hanya mencoba untuk dekat dengan semua orang,” kata dia.
sumber : jpnn.com