TOTABUAN.CO – Sehari semalam tadi Jokowi resmi menjabat sebagai Presiden RI 2014-2019. Tetapi belum mulai hari ini pemerintahannya sudah bekerja, sebab para menterinya belum dibentuk bahkan belum pasti kapan akan diumumkan.
Semasa kampanye Pilpres 2014 dan dalam berbagai kesempatan, Jokowi sering menegaskan ingin pemerintahannya langsung bekerja segera setelah dilantik. Hingga hari berganti, masyarakat masih menduga-duga siapa menteri dalam negeri, menko kesra dan seterusnya.
Tentang janjinya yang tidak terpenuhi ini Jokowi menyebutnya sebagai konsekuensi kehati-hatiannya dalam memilih calon pembantu. Besar dan tingginya harapan masyarakat kepada pemerintahannya harus mampu dia jawab dengan menghadirkan kabinet yang bersih dari cacat hukum.
Maka daftar nama calon menteri diserahkannya ke KPK dan PPATK untuk ditelisik. “Hasilnya sudah saya terima. Ada beberapa perubahan,” ujar Jokowi dalam wawancara khusus dengan Metro TV, Senin (20/10/2014) malam.
Di dalam wawancara yang berlangsung di halaman Istana Merdeka itu, Jokowi tidak membantah bahwa pertimbangan politik juga merupakan penyebab belum dapat diumumkannya nama-nama para menteri. Sedari awal dia mau tidak ada satu pun menterinya yang merangkap jabatan sebagai pengurus struktural parpol, terutama jabatan ketua umum.
Tetapi keinginan itu nampaknya sulit dilaksanakan. Maklum saja belum semua parpol pendukungnya memiliki cukup kader yang dianggap ‘pantas’ menjadi pejabat negara selain ketua umumnya. Merujuk jawabannya dalam wawancara semalam, maka jalan tengah yang akan Jokowi tempuh menurunkan persyaratan “lengser” menjadi “non-aktif” dari jabatan struktural parpol.
“Terserah saja kalau itu dianggap sebagai kompromi, tetapi faktanya kita butuh partai kok,” kilah Jokowi.
Boleh jadi kabinet Jokowi-JK kelak akhirnya adalah hasil kompromi terhadap ini dan itu. Tapi siapa pun menterinya, rakyat lebih menantikan hasil kerja mereka dalam membangun negara.
Berikut ini beberapa nama calon menteri yang konon Jokowi-JK serahkan kepada KPK untuk diperiksa;
Mensesneg: Andi Wijayanto (tim transisi)
Mensekab: Anis Baswedan (tim transsi)
Men-BUMN: Rini Sumarno (tim transsi)
Mendagri: Tjahjo Kumolo (PDIP)
Menko Ekuin: Sri Mulyani (profesional)
Menko Kesra: Muhaimin Iskandar (PKB)
Menko Polkam: Luhut Panjaitan
Menhan: Budiman (mantan KSAD)
Menkeu: Katib Bisri
Men ESDM: Kuntoro Mangunsubroto
Mendag: Rahmat Gobel
Menperin: Dwi Sucipto (Semen Indonesia)
Men-UKM: Khofifah Indar (Muslimat NU)
Men Eko Kreatif : Triawan Munaf (PDIP)
Menkumham: Hikmahanto Juwana (akademisi)
Men-PAN: Siti Nurbaya (Nasdem)
Menhub: Rusdi Kirana (Lion Air – PKB)
Menkominfo: Niken Widiastuti (PDIP – dir RRI)
MenPerumahan Rakyat: Budi Karya Sumadi (PT Jaya Ancol)
MenristekDikti: Ilham Habibie
Mendik Das: Fahmi Idris (Ketua IDI)
Menag: Lukman Hakim (PPP)
Menpora: Nusron Wahid (Ansor/NU/Golkar)
Mensos: Eva Kusuma Sundari (PDIP)
Menpariwisata : Ngurah Prayoga (PDIP)
sumber: metrotvnews.com