TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemilihan Legislatif akan digelar serentak pada 2024 mendatang. Sejumlah figur mulai disebut bakal maju. Salah satunya yakni Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM).
Dibeberapa kesempatan, YSM sudah menyampaikan niatnya untuk kembali mencalonkan diri maju sebagai calon anggota DPR pada 2024.
Bahkan PDI Perjuangan sendiri, telah memasukan di lineup untuk mantan Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) periode 2017-2022 ini.
Pernah dua kali terpilih sebagai anggota DPR RI, bahkan pernah dipercayakan sebagai Ketua Komisi V di periode 2014-2019 menjadi modal bagi YSM.
Peta perjalanan menuju Pileg 2024 sebenarnya sudah akan dimulai pada tahun depan. Sebab sebelum Pileg dimulai, partai politik sudah mulai bergerak untuk mensosialisasikan kandidat yang akan diusung.
Terbukti PDI Perjuangan Sulut lewat Wakl Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut Steven Kandouw sudah mulai bergerak memperkenalkan sosok YSM yang akan dicalonkan nanti. YSM dinilai salah satu figur potensial untuk mendulang suara di Bolaang Mongondow Raya dengan kalkulasi politik dukungan partai.
Lantas seberapa besar peluang YSM di Pileg 2024 mendatang?
Menurut Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat Manado Ferry Daud Liando, terdapat 5 indikator yang bisa membuat peluang seorang calon anggota DPR dapat terpilih.
Pertama kata Ferry, yakni diusung oleh parpol yang kuat secara struktur dan kelembagaan. Jika parpol yang mengusung sedang bermasalah atau konflik, tentu peluang dari calon yang diusung sangat kecil. Selain itu memiliki reputasi dan popularitas yang baik. Misalnya, dikenal dan banyak diperbincangkan orang tentang prestasi dan karya yang pernah dihasilkan.
“Memiliki jaringan organisasi yang luas. Semakin banyak terhubung dengan organsiasi kemasyarakatan juga salah satu faktor peluang mendapatkan suara sangat besar,” katanya.
Pengamat Politik Sulut ini menambahkan, selain itu calon anggota DPR mendapat dukungan dari sejumlah kepala daerah. Selama ini baik anggota DPRD atau DPR banyak diisi oleh kerabat kepala daerah karena faktor dukungan kepala daerah dengan memanfaatkan aparat birokrasi dalam memobilisasi masyarakat.
Dan kelima yakni peluang ditentukan juga oleh siapa kompetitor atau lawan-lawan politiknya.
“Jika lawan politiknya lemah maka peluang baginya untuk terpilih sangat mudah. Hal yang bisa menghalangi YSM, adalah parpol mana yang akan mengusungnya. Jika akan diusung PDI Perjuangan, Nasdem, Gerindra atau Golkar, tentu sangat berpeluang,” kata dia.
Namun perjalanan YSM sendiri di Pileg bakal tidak berjalan mulus. Ferry menilai, jika Tatong Bara yang saat ini menjabat Wali Kota Kotamobagu dan Aditya Anugerah Moha juga akan maju sebagai calon anggota DPR, tentu peluang Yasti menipis. (*)