TOTABUAN.CO POLITIK — Ketua DPC PDIP Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu mengatakan, bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selalu mengajak kadernya untuk tetap berpegang pada paham dan prinsip kebangsaan.
Menurut Bupati Bolsel dua periode ini, PDI Perjuangan merupakan partai yang khas dikenal dengan ciri utama pada konsolidasi ideologi yang dicirikan oleh pemahaman terhadap prinsip kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Bahkan lanjutnya, hanya PDIP yang memiliki hal itu dibanding partai lain di Indonesia.
Ia menjelaskan ciri khas yang membedakan PDIP dengan partai lain adalah keteguhan menganut ideologi Pancasila dengan prinsip trisakti; kemandirian politik, kemandirian ekonomi, dan kemandirian budaya.
“Dan itu menjadi bagian keseharian kami, bagian dari diskusi dan percakapan. Bahkan ide dan semua langkah partai memperjuangkan rakyat berangkat dari prinsip itu,” kata Herson saat berdiskusi saat melaksanakan silahturhmi dengan warga yang ada di Desa Tanamon Kecamatan Sinonsayang Kabupatemn Minahasa Selatan Minggu (24/9).
Ia mengaku saat ini PDIP Sulut mulai diisukan jika hanya dikuasai oleh salah satu kalangan tertentu, namun hal itu tidaklah benar. “Saya Muslim dan saya kader PDIP P. Di PDIP semua diajarkan rasa nasionalis,” tegasnya.
Ia mencontohkan atas konsistensi PDIP, kemudian memilih untuk mengusung pemimpin muda, seperti Jokowi di pilkada DKI Jakarta, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki di Jawa Barat, hingga Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.
“Dengan kekuatan itu, PDI Perjuangan pun bertekad mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik. Intinya dari perjuangan itu adalah kesejahteraan rakyat, serta membangun kehidupan yang berkeadilan,” tegas Ketua Dewan Masjid dan Ketua LPTQ Provinsi Sulut ini.
Ia menjelaskan, PDI Perjuangan pun terus memperbaiki kualitas kader yang akan dicalonkan disetiap pemilihan dengan menekankan kriteria mampu melayani rakyat, mampu mengayomi rakyat, mampu menampung aspirasi rakyat.
Penulis: Hasdy