• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juni 17, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Politik

KPK Masih Tutup Mulut Soal Catatan Merah

Redaksi by Redaksi
28 Oktober 2014
in Politik
0
KPK Masih Tutup Mulut Soal Catatan Merah
0
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Meski Jokowi sudah mengumumkan nama-nama menteri di kabinetnya, KPK masih tutup mulut soal siapa saja yang sempat diberi tanda merah. Kemarin, Ketua KPK Abraham Samad hanya memberikan sedikit informasi, bahwa nama yang diberikan Jokowi untuk discreening mencapai 80 orang.

Menurut dia, nama itu diberikan secara bergelombang dan diawali dengan 42 nama. Setelah itu datang lagi tambahan setelah beberapa nama diberi catatan oleh lembaga antirasuah.

“Mohon maaf, saya agak lupa karena ada 80 nama dan lebih dari 10 diberikan tanda minus. Bukan 8,” ujarnya.

Alasan itu membuat dia tidak bisa menjawab apakah menteri-menteri yang sudah dilantik benar-benar tanpa catatan buruk KPK. Namun, dari jumlah itu terlihat kalau Jokowi punya sedikitnya 60an nama yang dinyatakan bersih. Presiden mempunyai “stok” nama berlebih karena hanya memilih untuk 34 kementerian saja.

Samad menegaskan, pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menentukan siapa saja yang layak karena itu hak prerogatif presiden. Siapapun yang dipilih Jokowi mengisi kabinet, KPK tidak bisa melarang.

“Sebenarnya, posisi KPK hanya berikan rekomendasi, pandangan, dan panduan bahwa ini orang-orang yang sebenernya harus dipertimbangkan. Tapi sekali lagi, hak prerogatif ada pada presiden dan kita enggak mungkin mengintervensinya,” imbuh Samad.

Dia mengaku lupa soal persentase yang mendapat catatan buruk, apakah lebih banyak dari kalangan profesional atau politisi. Banyaknya nama juga membuat dia lupa siapa saja yang telah diberi catatan. Entah serius atau tidak, Samad mengatakan bakal memberitahu setelah satu atau dua hari lagi.

Sikap tertutup itu diakui Samad mematik reaksi masyarakat. Apalagi, ada suara sumbang atas beberapa nama yang diresmikan Jokowi mengisi salah satu pos kementerian. Bagi pria asal Makassar itu, reaksi masyarakat justru menjadi alarm bagi pemerintahan yang baru untuk mengoreksi diri.

Beberapa nama yang sempat menjadi pembicaraan di masyarakat, sosial media, hingga memicu demo di Istana Negara adalah Rini Soemarno. Saat disindir nama itu, Samad  menjawab diplomatis dengan mengaku lupa apakah dia diberi tanda merah atau tidak.

“Ini konsekuensinya hukum. Jadi saya wnggak bisa mereka-reka,” katanya.

Dia lantas mengatakan, siapapun yang tidak diberi catatan bukan berarti tidak akan melakukan korupsi. Katanya, posisi seseorang dengan kekuasaan lebih bisa memicu godaan. Kalau tidak tahan, siap-siap saja menteri tersebut untuk berurusan dengan hukum.

Sedangkan terkait dengan calon pengisi Jaksa Agung, Samad masih menunggu nama-nama dari Jokowi untuk discreening. Sebab, sama dengan para menteri, Jaksa Agung juga harus diisi oleh orang yang bersih. Dia ingat betul saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih memimpin, calon Kapolri juga dikonfirmasikan ke KPK.

“Hari ini belum (dikonfirmasikan). Tapi pengalaman di masa lalu, Kapolri atau pengisian Kabareskrim juga dikonfirmasi ke KPK. Jaman SBY, posisi jabatan bintang 3 di Kepolisian itu diminta tracking oleh KPK,” urainya.

Tidak hanya Samad, pimpinan lainnya yakni Zulkarnaen juga memilih tutup mulut. Menurutnya, lebih baik memberi kesempatan para menteri itu bekerja ketimbang mempermasalahkan warna merah dan kuning.

“Itu sudah lewat, yang lalu ya sudah. Saya tidak mau jawab itulah. Berikan kesempatan,” katanya.

Setelah ini, KPK akan membuat surat ke presiden dan kementerian lembaga untuk menyampaikan kewajibannya. Yaitu, menyampaikan laporan harta kekayaan negara (LHKPN) selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan.

“Kita juga meminta supaya taat pada ketentuan gratifikasi. Kalau tidak bisa menolak, laporkan pada KPK dalam waktu 20 hari,” imbuhnya.

Soal LHKPN, Wakil Ketua Busyro Muqoddas mengingatkan kalau itu terkait dengan komitmen moral. Tidak perlu merepoti presiden, jadi menteri harus siap untuk membuka semua yang melekat pada jabatannya. Dalam waktu dekat, KPK juga akan memberikan pembekalan sesuai dengan permintaan Jokowi.

“Kami siap desain tata kelola dari keseluruhan kabinet karena sistem integritas nasional (SIN) sudah kami serahkan ke menteri. Kami berikan gambaran itu sehingga KPK siap untuk memberikan kontribusi pada semua menteri dan pimpinan lembaga negara agar based on transparancy, akuntabilitas dan based on empowering karena selama ini rakyat selalu ditinggal,” ungkapnya.

sumber : jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Sekda Bolsel Ragu,  Kalau Peserta CPNS Bisa Tembus Seratus Orang

Next Post

SDA All-Out di Muktamar Islah

Next Post
SDA All-Out di Muktamar Islah

SDA All-Out di Muktamar Islah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Bahas Langkah Strategis, Dewas dan Direksi PDAM Rapat Bersama
Bolmong

Bahas Langkah Strategis, Dewas dan Direksi PDAM Rapat Bersama

by Redaksi
17 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG --Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Air Minum (PDAM) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melakukan rapat perdana bersama jajaran Direksi Selasa...

Read moreDetails
Bupati Yusra Alhabsyi Menerima Kunjungan Dua Rektor

Bupati Yusra Alhabsyi Menerima Kunjungan Dua Rektor

17 Juni 2025
Pemkab Bolmong Komitmen Perkuat Sisten Perlindungan Anak

Pemkab Bolmong Komitmen Perkuat Sisten Perlindungan Anak

17 Juni 2025
Penertiban Aset di Karang Ria Manado Berjalan Tanpa Kendala

Penertiban Aset di Karang Ria Manado Berjalan Tanpa Kendala

17 Juni 2025
Dua Oknum Anggota TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal

Dua Oknum Anggota TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal

16 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.