TOTABUAN.CO – Pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kekalahan itu Koalisi Indonesia Hebat di parlemen merupakan pesan untuk Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Mega dianggap tak bisa melakukan komunikasi politik. Mega lebih mementingkan gengsinya ketimbang kepentingan yang lebih besar.
“Mega komunikasi politiknya tak mau mengalah, (dengan) menurunkan gengsi politik, seorang negarawan harus mudah memaafkan,” kata dia ketika berbincang dengan Aktual.co, Jumat (10/9).
Kunci komunikasi politik itu sederhana, yaitu silaturahim, bertemu dan berinteraksi, negosiasi dan melakukan lobi agar suattu keinginan dapat tercapai.
“Padahal, Demokrat sudah mengirimkan sinyal dan memberi dukungan, namun Mega tak pernah ketemu dengan SBY,” kata dia.
Menurut Pangi Syarwi, memang tidak ada lawan dan kawan yang abadi, politik sangat dinamis dan tidak kaku. Sebab, pembicaraan politik berbicara siapa, dapat apa dan dimana.
“Saya ingin katakan selama 50 plus 1 koalisi Jokowi belum tercapai selama itu pula Jokowi JK kesulitan dan tersandera di parlemen. Jadi simple yang membuat Jokowi sulit dalam menghadapi hegomoni KMP di parlemen akibat komunikasi politik PDIP yang sepertinya kaku,” kata dia.
sumber: aktual.co