• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Oktober 16, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Politik

Jokowi Saja Malu, Masak DPR Terus Ngotot Minta Tunjangan?

Redaksi by Redaksi
18 September 2015
in Politik
0
Jokowi Saja Malu, Masak DPR Terus Ngotot Minta Tunjangan?
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

gedung-dpr-ri-senayan

TOTABUAN.CO— Ketika sebagian besar anggota DPR meminta kenaikan tunjangan anggota dewan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru mengaku malu dan tak etis untuk menerima kenaikan gaji dan tunjangan di tengah-tengah lesunya ekonomi.

“Hahaha.. Jangan aneh-aneh lah wong ekonomi melambat kayak gini, urusan gaji, tunjangan, malu,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/9) lalu.

Dalam kesempatan itu pula, orang nomor satu di Indonesia ini tak mau berkomentar soal kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR. Dia mengaku tidak tahu menahu jika Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro telah menyetujui kenaikan gaji dan tunjangan tersebut.

“Ya, urusan yang di sana (Menkeu). Jadi, tanyakan langsung ke Menkeu, saya enggak tahu menahu,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah wakil rakyat di Parlemen mendesak kenaikan tunjangnya. Mereka seakan cuek dengan kondisi Indonesia saat ini yang sedang mengalami krisis ekonomi, serta mata uang rupiah kian hari terus melemah.

Ada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut tunjangan bagi tiap anggota DPR masih belum mencukupi untuk menopang kinerja tiap anggota. Dia beralasan dalam APBN tahun 2015 dari total keseluruhan anggaran sebesar Rp 2039,5 triliun, DPR hanya mendapatkan sekitar Rp 4 triliun.

Dia kemudian membandingkan tunjangan yang diberikan negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kata dia, ‘hanya’ memiliki lima pimpinan namun diberikan tunjangan melimpah.

“Menurut saya sangat kurang itu. Jadi presentasenya kira-kira 0,00191 persen. Nah inilah yang diributkan. Setiap hari, setiap kasus, soal tunjangan, soal parfum, soal kunjungan ke Amerika, itulah yang 0,00191 persen itu. Sedangkan KPK yang penyidiknya cuma 5 orang Rp 1 triliun. DPR 560 orang, DPD 132 orang ini dipilih oleh rakyat. Jadi kalau dipilih rakyat punya kewenangan lebih besar ini karena kedaulatan rakyat,” kata Fahri.

Kesan cuek, atas kondisi bangsa yang mengalami krisis juga dilakukan Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya. Dia justru berkeras meminta kenaikan tunjangan untuk menyesuaikan kenaikan harga barang-barang pokok yang melonjak di tengah krisis.

“Kenaikan tunjangan itu mengikuti dengan kenaikan harga barang, dolar naik melonjak tak terkendali, mengakibatkan kebutuhan-kebutuhan pokok itu, biaya transportasi mengalami kenaikan, sehingga seluruh komponen gaji itu bukan naik tapi disesuaikan,” kata Tantowi.

Politikus Golkar ini menyatakan bahwa di tengah harga barang pokok yang meroket, tidak hanya anggota DPR yang mendapatkan kenaikan tunjangan. Namun, semua pihak, kata dia, akan mendapatkan penyesuaian penghasilan dari dampak naiknya harga pokok saat ini.

“Jadi tidak hanya anggota DPR, semuanya naik, gaji pembantu saya juga naik kok, dia naek motor atau naik transportasi dari rumahnya ke tempat saya, sekarang sudah tidak sama harganya, sehingga mau tidak mau, supir saya, pembantu saya harus disesuaikan. Jadi tidak dinaikkan. Tapi ini penyesuaian,” simpulnya

Sumber:merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Abadinya ‘Wewangi’ Haji

Next Post

Ahmed Minta Polisi Kembalikan Jam Digital yang Disangka Bom

Next Post
Ahmed Minta Polisi Kembalikan Jam Digital yang Disangka Bom

Ahmed Minta Polisi Kembalikan Jam Digital yang Disangka Bom

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Wali Kota Kotamobagu Weny Gaib dan CEP Kolaborasi Dorong Pengembangan UMKM
Kotamobagu

Wali Kota Kotamobagu Weny Gaib dan CEP Kolaborasi Dorong Pengembangan UMKM

by Redaksi
16 Oktober 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Komitmen memperkuat sektor ekonomi kerakyatan di Kota Kotamobagu semakin nyata. Hal ini terlihat dari kolaborasi antara Wali...

Read moreDetails
CEP Ajak Pemkot Kotamobagu Manfaatkan Posisi Strategisnya di DPR RI

CEP Ajak Pemkot Kotamobagu Manfaatkan Posisi Strategisnya di DPR RI

16 Oktober 2025
Sekda Abdullah Mokoginta Hadiri Rapat Asistensi Penataan Jabatan Struktural di Pemprov Sulut

Sekda Abdullah Mokoginta Hadiri Rapat Asistensi Penataan Jabatan Struktural di Pemprov Sulut

16 Oktober 2025
Perumda Tirta Bukaka dan BPBPK Manado Sinkronisasi Data untuk Pengembangan 2026

Perumda Tirta Bukaka dan BPBPK Manado Sinkronisasi Data untuk Pengembangan 2026

16 Oktober 2025
Kerja Nyata YSM: 150 M Untuk Infrastruktur BMR 

Kerja Nyata YSM: 150 M Untuk Infrastruktur BMR 

16 Oktober 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.