TOTABUAN.CO — Rencana pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Rp 3.000/liter, mulai November nanti nampaknya bakal terwujud. Sebab, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, pembahasan akan hal itu sudah lama dilakukan, saat ini pokok pembahasan hanya tinggal menentukan hari.
“Itu kan sudah lama sekali dibahas, itu sudah berpuluhan kali (dibahas) pertemuan seminar, nah tanggalnya belum ditentukan,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Negara, Jalan Medan Merdeka utara, Jakarta, Jumat (24/10).
Lebih lanjut JK menerangkan, pembahasan saat ini bukan soal menaikkan harga BBM, melainkan bagaimana caranya memindahkan atau membagi hasil dari kenaikan BBM subsidi yang tadinya lebih konsumtif menjadi lebih produktif.
“Jadi bukan kita bicara kenaikan, tapi akan memindahkan subsidi dari konsumtif ke subsidi produktif,” katanya.
Sekedar diketahui anggaran untuk belanja subsidi BBM tahun 2015 sebesar Rp 291,1 triliun, yang diambil dari RAPBN. Sedangkan APBN perubahan 2014 yakni Rp 246,5 triliun.
Namun ketika dikonfirmasi mengenai kenaikan BBM akan diterapkan pada awal November, JK berkilah. JK mengaku belum bisa memastikan waktu kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. “Saya kira belum, kita lihat nanti saja,” pungkasnya.
sumber : merdeka.com