TOTABUAN.CO — Politisi senior PAN Ahmad Farhan Hamid mengatakan calon incumbent Ketua Umum PAN Hatta Rajasa melarang tim suksesnya menggarap konstituen atau pendukung di daerah yang menjadi basis massa kompetitor yakni Zulkifli Hasan.
“Hatta merupakan pemimpin yang unik dan santun, ia melarang para pendukungnya untuk menggarap basis suara kompetitornya,” kata Ahmad Farhan Hamid melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/2) seperti dikutip Antara.
Menurut Farhan, dengan sikapnya yang santun itu, Hatta justru mendulang dukungan dari daerah. Farhan menyatakan penambahan dukungan berasal dari Provinsi Bengkulu serta Lampung.
“Pak Hatta mengimbau para pendukungnya untuk tidak melakukan deklarasi dukungan atau acara-acara yang bisa melukai perasaan kandidat lain,” kata Farhan yang juga mantan Wakil Ketua MPR itu.
Sementara itu, Ketua DPP PAN Kota Bengkulu Abdul Ghani yang juga merupakan anggota tim sukses Hatta Rajasa menyatakan dari keseluruhan provinsi di Sumatera, hanya Provinsi Bengkulu dan Lampung yang belum sepenuhnya bisa dikuasai oleh Hatta Rajasa.
Kedua provinsi itu merupakan basis massa pendukung Zulkifli Hasan.
“Di Sumatera, hanya Bengkulu dan Lampung yang belum sepenuhnya dikuasai. Tetapi secara umum di Bengkulu ada peningkatan dukungan suara,” ujar Ghani.
Ghani menyampaikan bahwa para pemilik hak suara pendukung Hatta Rajasa yang jumlahnya diperkirakan melebihi 368 suara, dari total 596 suara yang akan diperebutkan oleh kandidat calon ketua umum, telah tiba di Bali dan langsung menggelar konsolidasi di sana.
Kongres IV PAN akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Bali pada Sabtu (28/2) hingga Rabu (3/3). Agenda utama kongres adalah pemilihan Ketua Umum PAN periode selanjutnya.
Sejauh ini telah ada dua calon ketua umum antara lain calon petahana Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Keduanya akan bersaing memperebutkan sekitar 596 suara kader PAN di seluruh Indonesia.
Kongres IV PAN dijadwalkan akan dihadiri seluruh ketua umum partai nasional, baik yang berasal dari Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
sumber : merdeka.com