TOTABUAN.CO – Banyak momen penting dalam hidup Jokowi. Tapi di manakah dia sadar hidupnya akan berubah drastis?
Jokowi mengingat hari itu, 19 Maret 2012. Pendaftaran untuk cagub dan cawagub DKI Jakarta. Jokowi maju berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka diusung PDIP dan Gerindra.
Jokowi ingin mereka punya ciri khas saat daftar ke KPU DKI Jakarta. Saat maju pertama sebagai calon wali kota Solo, Jokowi mempopulerkan jaket Jokowi. Periode kedua dia memakai baju godong kates Jokowi.
“Partai telah menyiapkan dua kostum untuk saya dan Basuki, kemeja bernuansa merah dan putih. Saya sedikit kurang sreg. Pasti ada pilihan yang lebih menggigit lagi,” kata Jokowi.
Hal itu ditulis dalam official memoar book yang ditulis oleh Alberthiene Endah dan diterbitkan Metagraf tahun 2012.
Jokowi punya ide. Dia menyuruh ajudannya yang bernama Hanggo mencari kemeja kotak-kotak. Pesan Jokowi cari yang ada merahnya karena dia dari PDIP.
Jokowi merasa kemeja kotak-kotak mencirikan anak muda, dinamis, positif dan bersemangat.
Tak lama Hanggo kembali membawa tiga baju kotak-kotak merah biru. Jokowi segera memberikan baju ukuran XL untuk Ahok. Dengan baju itu mereka mendaftar ke KPU.
Baju kotak-kotak pun jadi identitas Jokowi-Ahok untuk Jakarta Baru.
Jokowi pun tak mau naik Alphard atau Mercy ke KPU. Dia menyetop sebuah Kopaja yang lewat di Tebet. Ini cocok dengan konsep kerakyatan yang diusungnya.
KPU menerima pendaftaran Jokowi-Ahok. Inilah pertarungan besar Jokowi. Jadi cagub DKI berarti tampil di pentas nasional. Jokowi bukan lagi tukang kayu dan wali kota Solo. Dia kandidat gubernur ibu kota yang padat dan semrawut.
“Semua berlangsung lancar. Pendaftaran beres. Orang-orang partai yang mendampingi saya berpencaran, pulang. Tinggalah saya dan Hanggo.”
“Saya katakan pada ajudan saya ini. Mulai besok kehidupan kita akan berubah banyak Hanggo,” kata Jokowi.
Hanggo mengangguk takzim.
Benar saja. Jokowi-Ahok memenangkan pemilihan pilkada DKI. Dua tahun kemudian Jokowi membuat lompatan lebih besar.
Dia maju menjadi kandidat presiden dan menang. Jokowi menjadi presiden ketujuh Indonesia masa bakti 2014-2019 didampingi Jusuf Kalla.
sumber: merdeka.com