TOTABUAN.CO — Ribuan atribut Partai Golkar sudah terpasang mulai dari wilayah Kota Denpasar hingga sepanjang kawasan Nusa Dua. Di pinggir dan pembatas tengah jalan, ribuan bendera Golkar sudah terpasang sejak Sabtu dini hari (29/11).
Mulai dari pintu masuk tol Ngurah Rai, Tuban hingga jalan menuju Bandara, dijejali bendera golkar. Tidak hanya itu sepanjang jalan Bay Pas Ngurah Rai dari Patung Dewa Ruci Kuta hingga Nusa Dua, sepanjang 17 km dihiasi atribut bendera Golkar.
Di kawasan Bali International Convention Centre (BICC) The Westin Resort The Westin Resort Nusa Dua, Bali sejumlah umbul-umbul, bendera dan baliho raksasa juga sudah terpasang. Nampak beberapa petugas juga tengah memasang tenda di samping kiri BICC The Westin Resort The Westin Resort.
Ketua Panitia Lokal Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar, I Gusti Putu Wijaya menegaskan jika Munas tetap digelar sesuai rencana, 30 November hingga 3 Desember 2014.
“Tidak ada yang ditunda, tetap jalan. Semuanya semua sudah fix,” kata Wijaya di Kantor DPD Golkar Bali, Sabtu (29/11).
Soal adanya isu penundaan Munas Golkar, Wijaya membantah hal itu. “Kesiapan sudah berjalan baik, keamanan serta kepantian Munas dah tidak ada masalah. Apanya yang akan ditunda,” tegasnya.
Bahkan ia menyebut seluruh peserta Munas yang terdiri dari DPD Partai Golkar tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia sudah mengonfirmasi kehadirannya. “Peserta dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota sudah daftar. Mereka sudah menyatakan kehadiran,” Ucapnya, serambi memastikan bahwa soal isu penundaan adalah sikap dari oknum yang menginginkan kegiatan ini kacau.
Terkait pengamanan ini Kapolda Bali Irjen Benny Mokalu yang sempat mengunjungi Hotel Westin Nusa Dua, dengan tegas menyatakan bahwa pada acara ini tidak ada pengamanan khusus seperti rencana awal.
“Untuk kegiatan munas ini hanya pengamanan seperti rutinitas biasa. Tidak ada yang khusus, biasa-biasa saja,” katanya di Nusa Dua.
Sementara itu, dari Kelurahan Benoa menyebutkan bahwa desa adat Bualu, hingga saat ini belum ada koordinasi untuk diminta adanya pengamanan adat dari pecalang.
“Kita tahu ada acara ini, tapi saya tidak pernah diberitahukan untuk adanya bantuan pengamanan dari unsur desa,” kata Lurah Benoa, Wayan Solo.
sumber : merdeka.com