TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Sikap politik Partai Golkar dan Demokrat untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu pada 2018 mendatang, nampaknya akan menjadi kontestastan politik. Namun, belum diketahui akankah kedua parpol ini kembali berlawanan atau menyatu.
Ketua DPD II Golkar Kotamobagu Djelantik Mokodompit mengaku, saat ini Golkar tetap percaya diri menatap kontestasi lima tahunan itu. Maklum, dengan menjadi pemeanga ke dua Pemilu 2014 dengan mengemas lima kursi di DPRD Kotamobagu. Jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon.
Sementara Partai Demokrat adalah runner up di Pemilu 2014 dengan hanya mengemas 3 kursi, tentu masih butuh tambahan kursi dari parpol lain.
“Golkar kemungkinan besar akan siap mengusung untuk pencalonan di PIlkada. Dengan modal lima kursi di DPRD, syarat untuk mengusung sudah sangat terpenuhi,” kata Djelantik.
Kendati sudah cukup syarat mengusung kata Politisi senior ini, akan tetapi tidak menutup kemungkinan Golkar akan berkoalisi. “Komunikasi politik intens kita lakukan. Ada PKS, Gerindra, Hanura bahkan dengan Demokrat,” paparnya.
Djelantik menambahkan, pihaknya juga saat ini belum berbicara terkait lawan. “Yang intinya, Partai Golkar siap menghadapi Pilkada mendatang,” terangnya.
Lantas bagaimana di Demokrat ?. Menurut Ketua DPC Demokrat Kotamobagu Ishak Sugeha, sikap politik partai berlambang Bintang Merci ini juga siap ikut dan menjadi kontestasi pesta demokrasi 2018 mendatang. Tiga kursi menjadi modal awal bagi Demokrat untuk menjalin komunkasi partai politik lainnya.
“Kita intense untuk menjalani komunikasi politik dengan parpol lainnya. Tinggal tunggu proses politik selanjutnya,” katanya.
“Momentum ini harus dimanfaatkan oleh kader Partai Demokrat. Namun, kami tetap melihat potensi internal: tambhnya.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan jika Demokrat akan mengusung untuk maju sebagai papan 1 atau calon walikota.
“Kita melihat dulu bagaimana konstelasinya. Jika memungkinkan kita akan dorong menjadi calon walikota. Namun jika tidak, kami akan menjadi partai pengusung dengan syarat kader kami harus yang dijadikan papan dua,” jelasnya.
Dia mengaku, pihaknya telah melalukan persiapan menghadapi pilkada, termasuk komunikasi ke DPP. Untuk penjaringan bakal calon kata Ishak, hal ini masih akan dikoordinasi ke DPP.
Diketahaui pada Pilkada 2013 lalu, pasangan Tatong Bara – Jainuddin Damopolii (TB-JaDi) resmi menjadi calon terpilih dengan perolehan suara 52,81 persen atau 37.677 suara dari total suara sah 71.350. Disusul pasangan Djelantik Mokodompit – Rustam Simbala (DjelaS) dengan 38.92 persen atau 27.768 suara dari total suara sah. Sedangkan pasangan Muhamad Salim Landjar- Ishak Sugeha (LARIS) memperoleh 5.055 suara dan pasangan Nurdin Makalalag – Robert Sahat Siagian (BenaR) hanya memperoleh 850 suara.
Penulis: Hasdy