TOTABUAN.CO-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan untuk maju melalui jalur independen dalam kontestasi Pilgub DKI tahun 2017. PDIP yang sempat mesra dengan Ahok dan kemungkinan akan mengusungnya, meradang dan balik badan menyerang mantan Bupati Belitung Timur itu.
Tak terima disudutkan partai politik, Ahok kemudian membuat kondisi semakin gaduh. Ahok menyatakan butuh biaya besar jika ingin maju di Pilgub DKI tahun depan melalui partai politik. Setidaknya, Ahok mengestimasi dana senilai Rp 200 miliar untuk bisa diusung parpol.
“Ini pemilihan masih sampai Januari. Butuh Rp 200 miliar bos. Kamu hitung berapa biaya kalau mau pakai parpol,” kata Ahok di Balai Kota.
Tudingan Ahok ini kemudian membuat partai politik meradang. PDIP semakin meluap-luap mengungkapkan kemarahannya kepada Ahok. Bahkan partai koalisinya di pemerintahan NasDem sampai kena semprot. NasDem diketahui telah mendeklarasikan diri mendukung Ahok tanpa syarat sejak bulan lalu.
PDIP dan NasDem diketahui selama ini memiliki hubungan yang mesra. Namun hanya karena seorang Ahok. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh ini pecah kongsi bahkan saling tuding.
sumber:merdeka.com