TOTABUAN.CO — Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo, mengatakan belum ada perubahan posisi dalam proses perundingan antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono hingga saat ini.
Kedua pihak sepakat akan melanjutkan perundingan pekan depan. “Namun pagi-pagi harus diingatkan, bahwa tidak mungkin memaksa Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Sebab, negara ini butuh partai penyeimbang yang kuat dan kritis,” ujar Bambang lewat pesan singkat, Jumat (2/1/2015).
Menurut dia apabila ada pihak atau kelompok yang ingin memaksa Golkar kembali menjadi bagian pemerintahan, maka patut dipertanyakan motifnya. Menurutnya, hal tersebut diduga untuk kepentingan pribadi yang mengatasnamakan kepentingan partai.
“Bisa jadi ada oknum Golkar yang masih bermimpi jadi menteri dan berharap adareshuffle kabinet. Sehingga ngotot memaksakan kehendak agar Golkar kembali menjadi hamba kekuasaan, demi kepentingan pribadi namun mengatasnamakan kepentingan partai,” ucapnya.
Dia prihatin, Golkar saat ini seperti kehilangan jati diri karena tiba-tiba bernuansa saling gertak dan saling ancam. Padahal, sambung dia, sejatinya itu bukanlah budaya dan karakter Partai Golkar.
“Mengapa Golkar harus tetap berada di luar pemerintahan dan menjadi penyeimbang yang kuat bersama KMP? Karena pemerintahan ini butuh mitra yang kritis agar tidak kandas di tengah jalan,” kata Bambang.
sumber : metrotvnews.com