TOTABUAN.CO — Penangkapan Muhamad Arsyad (23) dengan sangkaan menghina Presiden Joko Widodo benar-benar menyita perhatian publik. Kepemimpinan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Ketujuh, Joko Widodo pun ikut disinggung.
Hal itu terlihat dari timeline Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Partai Demokrat Rachland Nashidik. Ia juga ikut meramaikan #SaveTukangSate yang mulai Rabu (29/10) hingga Kamis (30/10) pagi ini menjadi trending topic.
“Pada masa Presiden SBY, norma-norma hukum itu sudah ada, bukan baru ada pada masa Presiden Jokowi. Tapi tidak digunakan. #SaveTukangSate,” kicau Rachland di akunnya @ranabaja.
Rachland juga menyinggung tweeps yang sebelumnya menyinggung Presiden SBY dengan #ShameOnYouSBY ketika UU Pilkada disahkan DPR yang melegitimasi Pilkada lewat DPRD. Kala itu, Partai Demokrat walk out dari sidang paripurna sehingga Koalisi Merah Putih (KMP) yang merupakan pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akhirnya mengalahkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, menang dalam voting RUU Pilkada. KIH ingin agar Pilkada langsung tetap digelar.
“Memalukan bila Anda yg marah dalam kasus Pilkada via DPRD kini memilih diam ketika kebebasan berekspresi dikerangkeng #savetukangsate,” kata Rachland yang kembali berkicau.
Tidak hanya itu, Rachland juga mengingatkan akan makna dari kekuasaan politik. Kata dia, kekuasaan politik adalah sarana untuk kemaslahatan publik.
“Kekuasaan politik adalah sarana untuk kemaslahatan publik. Bukan alat untuk mendisiplinkan moral orang. #SaveTukangSate,”
sumber : jpnn.com