• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Jumat, November 7, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Pendidikan & Sejarah

Sastra Sejarah Kurang Diminati

Redaksi by Redaksi
17 Oktober 2014
in Pendidikan & Sejarah
0
Sastra Sejarah Kurang Diminati
0
SHARES
19
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Pemerintah didesak ikut menyeriusi karya sastra tanah air, terutama sastra sejarah. Sebab, karya sastra sejarah kurang diminati masyarakat. Se-baliknya, karya sastra sejarah tanah air lebih banyak dimintai oleh sastra asing yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.

”Kurikulum pendidikan kita lebih banyak mengenai ilmu pe-ngetahuan aplikatif dunia kerja, sedangkan karya sastra lebih pada murni pendidikan yang mengajarkan siswa berpikir kre-atif dan kritis. Kritis yang rasional, bukan asal bicara,” kata sastrawan dari Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Fransisca Kristanti di sela-sela seminar nasional Literary Studies Conference (LSC) dengan tema De/Reconstructing Southeast Asia History Through Literature di Kampus USD, Kamis (16/10).

Menurut Fransisca, karya sastra sejarah Indonesia sudah banyak. Tapi, karya sastra sejarah tersebut kurang dimintai masyarakat.

Padahal, karya sastra sejarah tidak hanya berisi imajinasi, tapi banyak mengupas fakta sejarah yang selama tidak pernah diungkap para penulis sejarah. Seperti karya sastra yang pernah ditulis oleh sastrawan Pramudya Ananta dan Muktar Lubis. ”Sastrawan ingin merekonstruksi sejarah melalui sastra,” tambah Fransisca.

Selain buku, jurnal yang khusus membahas karya sastra juga sudah banyak. Hanya, peredaran jurnal sastra masih sangat terbatas. Jurnal sastra beredar di tengah lingkugan terbatas. ”Jangan sampai Indonesia sendiri enggan mengkaji karya sastranya sendiri, dan jangan sampai Indonesia kehilangan sastrawan,” papar perempuan yang akrab disapa Sisca ini.

Hal senada disampaikan dosen Sastra Inggris USD, Sri Mulyani. Menurutnya, sebagian masyarakat beranggapan penulisan sejarah yang dilakukan oleh sastrawan dengan non-sastrawan ada per-bedaan. Perbedaan itu terjadi karena masyarakat menilai karya sastra sejarah dianggap hasil imajinasi, bukan fakta.

sumber : jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Melorot 30 Persen, Laba Bersih Danamon Kuartal III “Hanya” Rp 2,1 Triliun

Next Post

Pascatsunami, Wisatawan Semakin Banyak ke Aceh

Next Post
Pascatsunami, Wisatawan Semakin Banyak ke Aceh

Pascatsunami, Wisatawan Semakin Banyak ke Aceh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pemkot Kotamobagu Terjunkan 12 Personel TRC Bantu Warga di Muntoi dan Lobong
Bolmong

Pemkot Kotamobagu Terjunkan 12 Personel TRC Bantu Warga di Muntoi dan Lobong

by Redaksi
6 November 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG — Semangat gotong royong dan kepedulian kemanusiaan kembali tampak di Bolaang Mongondow. Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Badan Penanggulangan...

Read moreDetails
Inilah 14 Cabor yang Akan Diikuti KONI Bolmong di Porprov XII Sulut 2025

Inilah 14 Cabor yang Akan Diikuti KONI Bolmong di Porprov XII Sulut 2025

6 November 2025
Dekranasda Bolmong Belajar ke Bitung, Dorong Produk Lokal

Dekranasda Bolmong Belajar ke Bitung, Dorong Produk Lokal

6 November 2025
Ketua KONI Bolmong Bantah Dinilai Tak Maksimal: Kami Sudah Bekerja Keras Siapkan 14 Cabor

Ketua KONI Bolmong Bantah Dinilai Tak Maksimal: Kami Sudah Bekerja Keras Siapkan 14 Cabor

6 November 2025
Zidane Aldjufri, Bocah Bilalang yang Siap Harumkan Nama Bolmong di Kancah Nasional

Zidane Aldjufri, Bocah Bilalang yang Siap Harumkan Nama Bolmong di Kancah Nasional

6 November 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.