TOTABUAN.CO — Kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini dinilai belum bisa membentuk karakter siswa untuk siap menghadapi persaingan Global. Untuk itu, Putera Sampoerna Foundation hadir dengan sebuah metode pendidikan berbasis science, technology, engineering, and mathematic (STEM).
STEM merupakan sebuah metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan antarilmu dan pengaplikasiannya dibarengi dengan pembelajaran aktif berbasis permasalahan. Managing Director Putera Samoerna Foundation Nenny Soemawinata mengatakan, tujuan merancang sistem pendidikan berbasis STEM untuk mencetak calon pemimpin masa depan yang memberikan perubahan positif di komunitas sekitarnya.
“Untuk mendapat generasi penerus bangsa yang berdaya saing global, Sampoerna School System membekali siswa didik dengan kurikulum internasional yang sejalan dengan Kurikulum 2013. Siswa didik juga dibekali metode ajar yang dapat mengasah kemampuan soft skill serta membangun karakter siswa, memiliki etos kerja, motivasi tinggi, kreatif dan inovatif, serta mampu menyesuaikan keterampilan dan keahlian sesuai kebutuhan kerja,” jelas Nenny di acara Media and Bloggers Getaway Putera Sampoerna Foundation, Kamis (4/12/2014).
Nenny menyatakan dengan pendidikan berbasis STEM, siswa akan memiliki cara berpikir yang beda dan mengembangkan daya kritis dan membentuk logika berpikir, sehingga bisa diaplikasikan di berbagai lini. Selain itu, para siswa juga dilatih untuk memecahkan masalah dengan baik.
Peneliti Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI M Ikhlasul Amal menambahkan, STEM merupakan sebuah alat untuk bisa mengembangkan pola pikir dan mengasah pemikiran kritis siswa. Meskipun difokuskan pada ilmu eksakta, tidak mengesampingkan unsur sosialnya.
“Pendidikan berbasis STEM akan membentuk SDM yang mampu bernalar serta berpikir kritis, logis, dan sistematis. Contohnya dalam kasus proses belajar dalam bentuk team work. Siswa pasti akan berhubungan satu sama lain untuk memecahkan sebuah masalah,” kata Ikhlasul.
sumber : okezone.com