TOTABUAN.CO – Tidak banyak orang tahu tentang Yaman, apalagi peduli tentang konflik yang tengah terjadi di negara. Potensi minyak Yaman jauh lebih kecil dari yang pernah diperhitungkan, tapi lokasinya di Teluk Aden membuat stabilitas di negara itu memiliki arti penting.
Kota Aden di Yaman telah lama menjadi pelabuhan penting di perlintasan laut tersibuk di dunia. Setiap hari ada tiga juta barel minyak melalui pantai Yaman di Teluk Aden. Di sebelah utara ada Terusan Suez dan kilang-kilang minyak Saudi.
Yaman berbagi perbatasan yang panjang dengan Arab Saudi di utara dan barat. Meningkatnya kehadiran Al-Qaeda di Yaman, telah mendorong Arab Saudi memulai proyek pembangunan pagar perbatasan bernilai ratusan miliar dolar.
Di timur Yaman ada Oman, kesultanan yang seperti negara-negara Teluk lainnya mendapatkan hampir seluruh kekayaan negara dari penjualan minyak. Di selatan adalah Samudera Hindia yang menjadi jalur ke Asia, pasar dengan kebutuhan energi yang sangat tinggi.
Meningkatnya ketidakstabilan di Yaman dapat menyebabkan mimpi buruk, sebuah negara yang gagal. Banyak ulama dunia berasal dari Yaman, demikian juga militan radikal yang banyak direkrut Al-Qaeda dari Yaman.
Pelaku serangan di Paris pada 7-9 Januari 2015, disebut memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan menerima pelatihan di Yaman. Konflik perebutan kekuasaan yang terjadi saat ini di Yaman, membuat kelompok-kelompok radikal memiliki kesempatan untuk berkembang.
Melihat posisi strategis Yaman, jatuhnya negara itu dalam kendali kelompok radikal jelas akan berdampak secara langsung pada negara-negara Teluk, dan akhirnya dunia.
sumber: viva.co.id