TOTABUAN.CO — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan semangat dan apresiasi yang tinggi kepada guru honorer berusia 74 tahun bernama Maman Supratman. Pria yang menjadi guru honorer selama 40 tahun ini tidak pernah menuntut apa pun, bahkan semangatnya melebih guru yang lebih muda.
Maman, yang telah mendedikasikan diri menjadi guru honorer sejak 1974, sangat setia dan loyal pada profesinya sebagai pendidik.
“Saya, atas nama pemerintah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi. Insya Allah guru seperti Pak Maman ini, kami sebutnya guru mulia, yang bisa jadi contoh buat semua,” ujar Anies, saat mendatangi Maman di SMP Negeri 17 Bekasi, Jawa Barat, kemarin, seperti dilansir laman Kemdikbud, Rabu (3/12/2014).
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengatakan, apa yang dikerjakan Maman tidak ternilai harganya. Pengabdiannya yang tulus dapat menjadi teladan.
“Dihargai berapa pun tidak ternilai, karena kemuliaan itu tidak bisa dirupiahkan,” ucapnya.
Kemudian, Maman menceritakan dirinya saat mulai berkecimpung menjadi guru. Awalnya dia menjadi guru karena ketidaksengajaan. Saat itu dirinya bekerja di pabrik kertas dan kemudian berhenti pada 1970. Ia lalu berjualan angklung buatan sendiri.
“Pada 1976, ada sekolah yang pesan alat musik angklung. Saya akhirnya ditawari menjadi guru kesenian,” kata guru yang mengajar mata pelajaran kesenian angklung itu.
Maman pertama kali mengajar di SMP 1 Pondok Gede, yang sekarang sudah berganti nama menjadi SMP Negeri 6 Bekasi. Saat ada pengangkatan pegawai, dirinya juga mengajukan pemberkasan namun terkendala usia.
“Saya sudah berumur 40 tahun, sedangkan batas usia saat itu 37 tahun,” ungkapnya.
Cerita pun berlanjut, hingga beberapa tahun kemudian ada pemutihan pengangkatan pegawai. Batas usianya dinaikkan menjadi 39 tahun. Namun, lagi-lagi Maman tidak bisa diangkat karena usianya saat itu sudah 42 tahun. Status menjadi guru honorer tidak menjadi halangan baginya untuk menularkan ilmu ke anak didik.
“Saya tidak pikir, pokoknya kerja. Saya sudah tua begini cuma ingin menurunkan ilmu,” tuturnya.
Maman menjadi perbincangan di media sosial Facebook setelah pemilik akun Sukamto, M.Pd mengunggah cerita tentang Maman. Dia mengunggah profil Maman dan disertai foto saat mengenakan seragam PGRI pada 25 November, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN).
Sukamto merupakan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 17 Bekasi. Sampai Selasa 2 Desember siang, unggahan Sukamto mendapat 22.684 likes dan dibagikan sebanyak 7.431 kali.
sumber : okezone.com
KISAH SUKSES Lolos JadiPNS Guru di Lingkungan Pemda daerah SULAWESI TENGGARa.assalamu Alaikum wr wb-,Saya Ingin Berbagi cerita kepada Anda, Bahwa dulunya Saya hanya Seorang tenagaHonorer di Sekolah Dasar KOLAKA SULAWESI TENGGARA. Sudah 8 Tahun Saya JadiTenaga honorer Belum diangkat Jadi PNS,Bahkan Saya Sudah berkali2 mengikutiUjian, Dan membayar 40jt namun hasilnya nol Uang pun TIDAK Kembali, bahkan SayaSempat putus asa,Namun Teman Saya memberikan no tlp Bpk.Drs DEDE JUNAEDY M.SiSelaku petinggi di BKN Pusat Yang di Kenalnya selaku kepala DIT Pengadaan PNS.Saya pun coba menghubungi beliau Dan beliau menyuruh Saya mengirim Berkas Sayamelalui Email, Alhamdulillah No Nip Dan SK Saya Akhirnya Keluar. Allhamdulillahtentunya sy pun Sangat Gembira sekali,Jadi apapun keadaan Anda skarang JanganPernah putus asa Dan Terus berusaha, kalau Sudah Waktunya tuhan pasti kasihjalan,Ini Adalah kisah Nyata Dari Saya. Untuk hasil ini Saya ucapkanterimakasih kepada.1. ALLAH SWT; Karena KepadaNya kita meminta Dan memohon. 2.Terimakasih untuk khususnya Bpk. Drs DEDE JUNAEDY M.Si Di BKN PUSAT, Dan DialahYang membantu Kelulusan saya, Alhamdulillah SK Saya Tahun ini Bisa keluar.Teman Teman yg ingin seperti Saya silahkan Anda Hubungi Direktorat PengadaanPNS, Drs DEDE JUNAEDY .No Tlp; 0823 -4888-3717, Siapa tau beliau Masih maumembantu