TOTABUAN.CO — Daripada mengenal dan mempelajari sejarah, anak-anak Indonesia lebih memilih menikmati hiburan masa kini. Maka, tidak heran jika mereka merasa buta dengan sejarah bangsanya.
Tidak tinggal diam, Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pameran bertajuk 2 Peradaban dari Borobudur ke Majapahit. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu juga diselenggarakan dalam rangka peringatan 200 tahun penemuan Candi Borobudur.
Dosen Pendidikan Sejarah Unesa Hanan Pamungkas menyatakan mempelajari sejarah tidak akan membuat bangsa Indonesia tertinggal tapi justru menjadi modal untuk bersaing di era globalisasi. “Dengan mengingat dan memperingati sejarah negara akan menciptakan rasa bangga dan dengan sejarah kita mampu bersaing di era globalisasi ini,” ujar Hanan, seperti disitat dari situs Unesa, Jumat (28/11/2014).
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari mahasiswa Pendidikan Sejarah Unesa, Dwi Surya. Dia merasa terbantu dapat mempelajari sejarah dengan cara berbeda.
“Dengan acara ini saya menjadi tahu lebih banyak tentang sejarah di Indonesia dan menambah wawasan saya,” kata Dwi.
Pameran tersebut terbuka untuk umum. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur, mereka turut mengundang sekolah-sekolah di Kota Surabaya mulai dari SD, SMP, hingga SMA untuk hadir dalam pameran tersebut.
Tidak hanya menggelar pameran, dalam peringatan itu jurusan pendidikan sejarah juga menyelenggarakan seminar tentang pasang surut peradaban di Indonesia. Serta, diadakan lomba mewarnai celengan Majapahit dan menggambar logo Unesa dengan alokasi waktu dua jam.
sumber : okezone.com