• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Juli 25, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Pendidikan & Sejarah

Belasan Ribu Sarjana Tak Punya Pekerjaan

Redaksi by Redaksi
16 Oktober 2014
in Pendidikan & Sejarah
0
Belasan Ribu Sarjana Tak Punya Pekerjaan
0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Deretan angka-angka itu membuat Kabid Penempatan, Pembinaan, dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Surabaya Irna Pawanti mengelus dada. Dari hari ke hari, jumlah sarjana yang menganggur semakin banyak. Lulus kuliah tidak tahu harus ke mana. Mentalnya pun kurang baik.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya menyebut para sarjana yang jobless sebagai pengangguran terdidik. Pada 2013, ada 11.612 lulusan S-1 dan S-2 yang tidak bekerja. Hingga Juni atau pertengahan 2014 ini saja, diperkirakan ada 11.568 orang. Mereka berusia antara 20 hingga 29 tahun. Disnaker memperkirakan jumlahnya bakal membengkak pada akhir tahun.

“Pengangguran terdidik memang paling banyak,” ujar Irna. Dia menyebut, pada 2013, jumlah pencari kerja SD hanya 24 orang, SMP 52 orang, dan SMA mencapai 5.789 orang. Tapi, jumlah lulusan S-1 dan S-2 yang menganggur mencapai 11.612 orang. Itu berarti dua kali lebih banyak daripada total pengangguran lulusan SD, SMP, maupun SMA sederajat.

Irna menyebut, paradigma tentang pengangguran semakin berubah. Dulu pengangguran identik dengan warga berpendidikan rendah. Sekarang sebaliknya. Sarjana yang menganggur justru lebih banyak. “Sarjana bisa menganggur setahun sampai dua tahun. Bejo-bejoan tiga tahun,” katanya.

Hanya, ingat Irna, peningkatan jumlah sarjana menganggur bukan karena sedikitnya lowongan pekerjaan. Yang paling mencolok ialah hasil pendidikan yang tidak optimal. Meski sarjana, mereka tidak siap masuk dunia kerja, terutama industri. “Dunia pendidikan dan industri beda. Mereka tidak siap,” tegasnya.

Irna mencontohkan ketidakmampuan para sarjana dalam membuat lamaran pekerjaan yang “menjual” dirinya. Karena itulah, dia mengusulkan materi kurikulum lain ke lembaga pendidikan. Yaitu, pelatihan kompetensi, soft skill, maupun attitude.

“Kami usulkan materi itu ke dispendik. Pilot project-nya di tingkat pertama dulu. Soft skill harus di-treatment sejak siswa awal masuk. Bukan setelah lulus,” ungkapnya.

Disnaker berupaya mengentaskan pengangguran terdidik. Kini ada Tim Penyelarasan Dunia Pendidikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Laras Dikdudi) Surabaya. Anggotanya adalah disnaker, ITS, sekolah kejuruan, dan bappeko.

Tim itu dibentuk untuk memfasilitasi agar alumni pendidikan bisa memenuhi standar dunia industri. Lalu, sarjana bisa mengetahui kebutuhan kompetensi dunia kerja. “Kepribadian dibentuk empat tahun kuliah. Kalau bisa, sejak awal, soft skill kerja sudah diajarkan,” kata Irna.

Namun, tim itu masih menggodok sistem. Meski begitu, Irna optimistis Tim Laras Dikdudi bisa menelurkan masukan ke dinas pendidikan. Dia berharap sistem itu mampu mengubah kondisi. Banyak mahasiswa yang dipinang perusahaan sebelum lulus. Mereka siap menghadapi dunia industri.

Cara lain adalah mengadakan bursa kerja dan pelatihan kerja gratis. Menurut Irna, sebenarnya setiap SMK dan kampus berkewajiban menyalurkan siswa ke dunia industri. Persoalannya, selama ini siswa SMK hanya mendapat pembekalan saat kelas XII. Padahal, seharusnya minimal mulai kelas X.

Setiap perguruan tinggi memiliki pusat pencarian kerja (PPK). Idealnya, alumni bisa disalurkan lewat PPK. Namun, buktinya justru semakin banyak bursa kerja yang diselenggarakan pihak luar. “Kalau banyak pengangguran, berarti alumninya tidak menjual. Enggak laku,” ujarnya.

Irna berharap kampus segera sadar dengan kondisi itu. Jika tidak, pengangguran terdidik semakin meningkat. Apalagi Surabaya akan menghadapi AFTA. Persaingan semakin ketat. Karena itu, dia meminta PPK bergerak aktif. Misalnya, menjalin kerja sama dengan perusahaan.

Disnaker juga memiliki tim khusus untuk penuntasan pengangguran. Yakni, Tim Pengantar Kerja. Irna mengatakan, begitu seorang pencari kerja mendatangi kantor disnaker, dia langsung menerimatreatment tertentu. Mereka akan menerima surat terdaftar sebagai pencari kerja (AK 1). Lalu, diwawancarai minat dan bakatnya (AK 2). Kemudian, diberi informasi loker sesuai bidang pendidikan yang tersedia (AK3). “Supaya masuk ‘kamar’ yang benar. Realitasnya, kalau mendaftar beda latar belakang pendidikan, berkasnya dibuang,” tuturnya.

Kemudian, mereka akan dipanggil jika ada perusahaan yang sesuai (AK4). Akhirnya, pencari kerja akan menerima AK5 yang berisi surat pengantar dan rekomendasi ke perusahaan.

Kepala Disnaker Surabaya Dwi Purnono menambahkan, Disnaker Surabaya juga sudah berkoordinasi dengan Disnaker Jatim untuk menuntaskan masalah pengangguran. Yakni, membuat job fair hingga lima kali dalam setahun. Dia juga mengaku sudah menyiapkan anggaran khusus dari APBD.

sumber : jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Kepergok Indehoy, Pasangan Mesum Nyaris Diamuk Masa

Next Post

Makam Vampire Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno

Next Post
Makam Vampire Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno

Makam Vampire Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Resmi Dilantik, Raski Mokodompit Kembali ke Gedung ‘Cengkeh’
Politik

Resmi Dilantik, Raski Mokodompit Kembali ke Gedung ‘Cengkeh’

by Redaksi
25 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO SULUT -- Raski Ashari Mokodompit SH, resmi dilantik sebagai anggota DPRD Sulawesi Utara. Raski menggantikan I Ketut Sukadi yang...

Read moreDetails
Di Bolmong Baru Dua Koperasi Merah Putih  Beroperasi

Di Bolmong Baru Dua Koperasi Merah Putih  Beroperasi

25 Juli 2025
Pemkab Bolmong Salurkan Bantuan CPP Untuk 15.784 Kepala Keluarga

Pemkab Bolmong Salurkan Bantuan CPP Untuk 15.784 Kepala Keluarga

24 Juli 2025
Ini Penegasan Sekda Bolmong Pasca Penyerahan SK Plt Dirut PDAM

Ini Penegasan Sekda Bolmong Pasca Penyerahan SK Plt Dirut PDAM

24 Juli 2025
Dirut PDAM Bolmong Diganti. Yusra Tunjuk Rudi Mokoagow Plt

Dirut PDAM Bolmong Diganti. Yusra Tunjuk Rudi Mokoagow Plt

24 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.