TOTABUAN.CO BOLSEL – Orang beruntung adalah orang pintar. Ungkapan itu tampaknya boleh disematkan kepada dua tokoh politik Sulawesi Utara dari Bolaang Mongondow Raya (BMR) Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) dan Aditya Anugrah Moha (ADM).
Dua tokoh politik ini belakangan selalu muncul dan menjadi perbincangan hangat lantaran akan kembali maju mencalonkan ke DPR RI 2024 mendatang.
Soal pengalaman di Senayan, kedua tokoh ini jangan ditanyakan lagi.
Yasti Soepredjo Mokoagow misalnya, saat masih menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) perna dipercayakan menjabat sebagai Ketua Komisi V periode 2010-2013. Selama tiga tahun berada di Komisi V, YSM banyak memberikan kontribusi ke Sulut, khususnya di BMR.
Maklum, mitra kerja Komisi V yang dipimpin YSM saat itu yakni perhubungan, pekerjaan umum, pembangunan pedesaan, dan kawasan tertinggal. Tidak heran jika anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan di Sulut khususnya di BMR mampu diperjuangkan masuk Sulut khususnya di BMR.
Salah satu bukti, ruas jalan Matali Baru hingga Kabupaten Bolsel. Itu merupakan bukti kerja keras YSM dalam memperjuangkan aspirasi warga BMR saat duduk di Komisi V.
Mantan Bupati Bolaang Mongondow kelahiran 1968 ini merupakan mantan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN). Hokinya Yasti, karena pernah dipercayakan sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN 2010-2014.
Kemudian Ia terpilih kedua menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 setelah memperoleh 103.801 suara atau terbanyak ke-3 setelah Olly Dondokambey dan Vanda Sarundajang pada Pemilu 2014 lalu.
Periode 2014-2019 itu merupakan periode kedua kalinya setelah terpilih di Pileg 2009-2014. Pada tahun 2016 Yasti Soepredjo Mokoagow mengundurkan diri dari DPR-RI dan maju di Pilkada Bolmong tahun 2017 dan berpasangan dengan Yanni Ronny Tuuk. Pasanga itu di usung PDI-P, PAN, PKS, PKB, dan NasDem dan dinyatakan sebagai pemenang setelah mengalahkan rivalnya Salihi B Mokodongan dan Jefri Tumelap yang di usung Demokrat, Golkar, dan Gerindra.
Rasanya karir politik seperti yang pernah dijalani YSM akan sulit disamai oleh politikus lain, jika tidak punya modal kepintaran dan keberuntungan. Selain itu tidak luput dari faktor luck dan kepintaran. Karena dari sekian banyak kader PAN saat itu, Ketua Umum PAN yang diketuai Hatta Rajasa hanya memilih YSM sebagai Ketua Komisi V saat itu.
Pada Pileg 2024, nama YSM dikabarkan sudah masuk lineup di PDIP. YSM dikabarkan akan dicalonan Partai Banteng Moncong Putih bersama para politisi PDIP Sulut lainnya.
Selain YSM, ada Aditya Anugrah Moha. Kader potensial dari Partai Golkar ini, dikabarkan akan maju kembali di Pileg 2024. Majunya ADM mengingatkan kembali perjuangan warga BMR mampu mengirim dua kursi ke DPR RI.
Jabatan politik di level nasional yang ditempati figur asal BMR ini menjadi bukti kapabilitas dan kualitas yang dimiliki YSM dan ADM.
Pertama kali mengikuti Pileg 2009, ADM terpilih dan ditempatkan di Komisi IX yang membidangi tenaga kerja, kependudukan dan kesehatan. Pada masa kerja 2014-2019 Didi sapaan akrabnya bertugas di Komisi XI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan. Namun Januari 2016, iIa dimutasi menjadi anggota Komisi VI DPR-RI.
ADM salah satu tokoh muda Golkar di Sulut perna dipercayakan sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sulut periode 2009-2014.
Mencalonkan diri ke DPR-RI dari partai Golkar membuat cengang para politisi. Sebab, ADM mampu membuktikan dalam menghadapi para politis senior di internal partai Golkar Sulut saat itu.
Karena lekat dengan faktor hoki di dunia politik, tak heran YSM dan ADM mulai diwacanakan untuk maju kembali bertarung ke DPR RI pada 2024 mendatang.
Dari kalkulasi politik, tampaknya duet asal BMR YSM-ADM kembali akan terjadi di Pileg 2024 mendatang.
Jika keberuntungan masih akan berpihak ke dua tokoh politik asal BMR ini, dipastikan BMR akan kembali mengirim dua kursi lagi ke Senayan. Kita tunggu. (*)
